Disdik Jabar Adopsi Pola Belajar Singapura Untuk Atasi Kejenuhan Siswa

Pelaksanaan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dengan menggunakan sistem daring menyebabkan kejenuhan saat melaksanakan pembelajaran.


Pelaksanaan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dengan menggunakan sistem daring menyebabkan kejenuhan saat melaksanakan pembelajaran.

Terlebih para peserta didik hanya memiliki kesanggupan belajar daring dengan durasi 1 hingga 4 jam, dilansir dari Kantor Berita RMOL.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dedi Supandi mengatakan, pihaknya kini telah melakukan kerja sama dengan personaedu, sebuah media pembelajaran asli Indonesia yang telah membangun sistem belajar PJJ di Singapura sejak tahun 2018.

"Pola itu kami akan adopsi. Kemudian para peserta didik juga mengharapkan isi materi lebih banyak animasi yang kontekstual," kata Dedi, Kamis (11/2).

Menurutnya, pola tersebut akan lebih dulu dilakukan penyederhanaan seperti kurikulum masagi. Sehingga, ketika pola animasi masuk yang diproyeksikan untuk mengatasi kejenuhan peserta didik saat belajar daring itu dapat membangkitkan semangat peserta didik.

"Sehingga dapat menambahkan motivasi belajar. 'Oh ternyata asik ya belajar PJJ itu'," tuturnya.

Sementara itu, Dedi menambahkan, praktik ujian akhir pada di SMK tetap dilakukan oleh para peserta didik. Akan tetapi pada pelaksanaannya, jumlah peserta didik akan dibatasi, begitu juga dengan alat praktik yang digunakan.

"Misalkan per lima peserta didik yang melakukan praktik akhir, kemudian dites. Setelah itu alatnya akan disterilisasi," tandasnya.