Sebagai upaya syok therapi bagi yang tidak menggunakan masker, petugas Pamswakarsa Kota Salatiga meneriakinya menggunakan TOA.
- Masa Jabatan Kades Diperpanjang, KP2KKN: Korupsi Rawan Atau Tidak, Tergantung Peluangnya
- Peserta Itikaf Dari SMAN Sigaluh Banjarnegara Terapkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
- Saat Emak-emak PNS Jadi Driver Relawan Tim Kubur Cepat
Baca Juga
Jurus jitu tersebut digunakan Pamswakrsa untuk "mempermalukan" pedagang dan pembeli yang tidak mengenakan masker.
Cara jitu ini mampu menyadarkan baik pedagang maupun pembeli yang tengah melakukan transaksi di pasar tradisional terbesar di Salatiga tersebut.
Lantas, bagaimana ceritanya Pamswakarsa ini akhirnya diminta ikut mensosialisasikan agar para pedagang dan pengunjung yang datang ke pasar pagi Salatiga taat dengan imbauan Pemeritah ditengah merebaknya wabah Covid-19.
Menurut Sri Widiati (41) salah satu petugas Pamswakarsa yang ditemui wartawan RMOLJateng di Pasar Pagi Salatiga, ia dan ke delapan orang temannya telah lama dilibatkan dalam upaya penertiban pedagang di Pasar Pagi Salatiga.
Melalui Paguyupan Pedagang Pasar Pagi Salatiga (P4S), mereka diberdayakan di dalam Pamswakarsa.
"Pada dasarnya kami adalah petugas Pamswakarsa yang ditugaskan untuk menertibkan pedagang yang ada di bahu jalan. Karena memang dibahu jalan dilarang untuk aktivis jual beli," kata Widi, ibu rumah tangga yang juga berjualan minuman di Pasar Pagi Salatiga.
Namun, sejak merebaknya wabah Covid-19 Pamswakarsa dibawa naungan Dinas Perdagangan Kota Salatiga diminta menjadi duta sosialisasi di lingkungan Pasar Pagi Salatiga untuk mengingatkan kepada pedagang, pembeli atau pun pengunjung agar selalu menggunakan masker serta menerapkan point-point upaya pencegahan penyebaran Corona Virus.
"Tugas kami bertambah, yakni selain keamanan menertibkan pedagang dan pengunjung (pembeli) juga 'ngopyak-opyak' agar mereka selalu menggunakan masker, usai beraktifitas mencuci tangan, tak lupa selalu menjaga jarak aman tidak bergerombol," paparnya.
Bagi pedagang, pengunjung Pasar Pagi Salatiga yang 'ngeyel' kedapatan tak menggunakan masker akan ditegur langsung di depan umum. Diharapkan, ada perhatian dari pengunjung dan pedagang.
"Cara kami cukup unik, dengan meneriakkan mereka yang tidak menggunakan masker menggunakan pengeras suara atau toa supaya ada efek malu. Sehingga, ini salah satu syok therapi besok-besok lagi tak lupa menggunakan masker," tegasnya.
"Dulu-dulu banyak yang masih 'ngeyel', sejak diingatkan dengan cara diteriaki di depan umum cukup ampuh jadi malu kan," tambah Siti, warga Salatiga.
Sementara, Kepala Dinas Pedagang Kota Salatiga Kusuma Aji saat dikonfirmasi membenarkan petugas Pamswakarsa yang diterjunkan dalam mensosialisasikan dan menertibkan tidak hanya pedagang tapi juga pembeli untuk selalu menerapkan pencegah Covid-19.
"Petugas Pamswakarsa ini berkeliling selama jam operasional Pasar Pagi Salatiga hingga pukul 07.00," pungkas Kusuma Aji.
Alhasil, cara ini diakui Aji cukup ampuh bagi masyarakat yang masih melakukan kegiatan di pasar ditengah wabah Covid-19.
- Polres Wonogiri Peringati HPN Lewat Baksos Bersama Anak Yatim
- Teladani Sikap Pahlawan, Bhayangkari Grobogan Gelar Ziarah dan Tabur Bunga
- Sidak Vaksinasi Pelajar, Ganjar Minta Pelaksanaan Vaksinasi di Tiap Sekolah Saja