Sebagai upaya mengantisipasi munculnya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga telah menyiapkan puluhan tim medis.
- Abdul Hakam: Rutin Peregangan, Kurangi Rasa Nyeri Otot saat Bekerja
- Salatiga Dapat 1 Botol Vaksin untuk 100 Hewan Ternak Sehat
- Kualitas Udara di Kota Semarang Masuk Golongan Sedang, Waspada Penyakit Saluran Pernafasan
Baca Juga
"Antisipasi KIPI kita siapkan Tim. Dimana, totalnya sekitar 13 Tim. Dimana 1 timnya itu sekitar 5 sampai 6 orang dari semua Puskesmas dan klinik Paru di Salatiga," ungkap Jubir Vaksinasi Covid-19 dr Prasit Al Hakim melalui, Koordinator Imunisasi DKK Salatiga yang menjabat Pejabat Fungsional Epidiomolog, dr Tasfiyah saat ditemui di Pendopo Pakuwon, Pemkot Salatiga, Jumat (21/1).
Dr Tasfiyah memaparkan, setidaknya total tenaga medis khusus penanganan KIPI di Salatiga Slsebanyak 66 orang.
"66 orang itu juga termasuk ada dokter, ada tenaga medis," tandasnya.
Sebagai informasi, KIPI merupakan bentuk respons tubuh terhadap vaksin yang disuntikkan. Efek samping vaksinasi memiliki reaksi yang berbeda-beda disetiap orang. KIPI ini dibadi dalam 2 kelompok yakni KIPI ringan dan berat.
Lebih jauh dr Tasfiyah menjelaskan, sampai saat ini sejak pertama Vaksin Booster digelar belum ada pengaduan masyarakat. Meski demikian, DKK Salatiga belum dapat merinci berapa cakupan vaksin Booster yang telah diserap masyarakat.
"Data terus bertambah ya. Yang pasti sejak pertama Polres Salatiga menggelar vaksin Booster bagi jajarannya. Dan sampai saat ini datanya belum kita rangkum lagi," ucapnya.
- DBD Menyerang Grobogan, Warga Minta Fogging
- Dinkes Batang: Berobat Cukup Tunjukkan KTP Saja
- MAKUKU Berikan Konsultasi Kesehatan Gratis Bagi Ibu dan Bayi di 10 Kota Besar Indonesia