Dongkrak Pariwisata, Pemkot Semarang Gelar Pasar Apung Tiap Minggu

Pemerintah Kota Semarang resmi membuka Pasar Apung di Banjir Kanal Barat (BKB) yang bertujuan untuk mendongkrak sektor pariwisata dan pemulihan ekonomi bagi UMKM dan nelayan di Kota Semarang.


Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi membuka langsung Gelaran Pasar Apung pada Minggu (14/8). 

Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini mengatakan, Pasar Apung BKB di gelar setiap akhir pekan dalam bulan Agustus.

Namun pihaknya berencana akan menjadikan event Pasar Apung ini diadakan setiap minggunya hingga akhir tahun jika memang antusias dari pengunjung tinggi.

"Ini memang pertama kali di Kota Semarang.  Saya ucapkan terima kasih, luar biasa aset BBWS di BKB ini. Saat kita create bergerak bersama bersihkan wilayah. Kelompok UMKM laris manis. Semoga jadi salah satu kalender wisata dan wisatawan datang berbondong-bondong. Harapannya sampai akhir tahun Pasar Apung bisa diagendakan tiap minggu," kata Hendi.

Hendi mengatakan akan memaksimalkan sektor pariwisata dengan memaksimalkan potensi wisata yang sudah ada di Kota Semarang. 

Sehingga sektor pariwisata terangkat, begitu pula dengan percepatan pemulihan ekonomi Kota Semarang yang diharapkan segera membaik melalui berbagai event yang diadakan.

“Tempat ini (Banjir Kanal Barat) memang menarik, maka wajib untuk menggelar kegiatan disini pasti akan lebih terawat,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso menambahkan, melalui event Pasar Apung BKB ini adalah momen untuk memberdayakan para nelayan yang ada di Kota Semarang, sehingga kesejahteraan para nelayan juga terangkat.

Dalam event ini, lanjut Wing, setidaknya ada 60 perahu nelayan yang ikut berpartisipasi dalam event kali ini. Perahu tersebut dibagi dua, yakni 30 perahu untuk pelaku UMKM yang berjualan dan sisanya untuk pengunjung yang hendak berbelanja di Pasar Apung.

“Kita juga memberikan peluang pelaku UMKM, dan nelayan. Kita tahu Semarang menjadi pelabuhan terkenal pada jaman dulu,” ucapnya.

Salah seorang pengunjung Pasar Apung, Anggrek mengaku penasaran dengan adanya Pasar Apung ini. Ia mengaku ingin merasakan sensasi berbelanja di atas sungai menggunakan perahu seperti yang ada di Pulau Kalimantan.

“Penasaran sih karena di Jawa Tengah kan jarang ada yang seperti ini. Saya sengaja datang dari Pekalongan untuk melihat event ini secara langsung,” ungkap Anggrek.

Gelaran yang baru pertama kali diadakan ini terbilang cukup menarik antusias pengunjung. Terlebih untuk menaiki perahu nelayan yang digunakan untuk belanja, pengunjung tidka dipungut biaya alias gratis.

Untuk bisa berbelanja di Pasar Apung, pengunjung cukup meninggalkan tanda pengenal dan memakai pelampung yang disediakan panitia sebelum naik ke perahu. Dalam Pasar Apung dijajakan aneka sayur, buah dan jajanan lainnya.