Dosen IAIN Salatiga Ini Ajak Mahasiswa Evaluasi Perkuliahan Kewirausahaan Dengan Praktek Langsung

Cara unik diterapkan sosok dosen muda mata kuliah Kewirausahaan IAIN di Salatiga dalam mengevaluasi hasil belajar mengajar daring selama pandemi Covid-19, yang diserap para mahasiswa/mahasiswinya.


Ridwan Prihantono MPd, melakukan sebuah inovasi pembelajaran evaluasi perkuliahan dengan mengudang langsung para mahasiswanya ke kediamannya di kawasan Dusun Muncar RT 01 RW 03 Desa Muncar, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Minggu (27/6).

"Para mahasiswa kami ajak melihat dan mempraktekkan langsung bagaimana berwirausaha. Dalam kesempatan ini, kami juga mengundang pelaku usaha agar bisa berbagi ilmunya," kata Ridwan Prihantono MPd kepada wartawan disela-sela kegiatan praktek kewirausahaan.

Salah satu praktek kewirausahaan yang dipertontonkan kepada mahasiswa/mahasiswi yakni potong rambut atau barbershop alias cukur cowok menjadi pilihan utama pria modern untuk mengurus rambutnya.

Bila sebelumnya para tukang cukur hanya bermodalkan cermin, gunting, dan sisir, kini di barbershop disebutkan para pelanggan bisa mendapat layanan yang nyaman dengan gaya rambut lebih kekinian. 

"Ilmu wirausaha inilah yang coba kita tularkan kepada para mahasiswa kita," tuturnya. 

Selain praktek, dalam evaluasi perkuliahan ini para mahasiswa diminta membawa dan  'memamerkan' hasil kerajinan tangan yang memang menjadi tugas perkuliahan selama pandemi Covid-19.

"Ditengah Pandemi Covid-19 ini kita mengajarkan untuk tidak berdiam diri saja. Wirausaha sederhana dengan modal kecil dapat menjadi ajang belajar mahasiswa menjadi agen perubahan ditengah masyarakat," papar Ridwan Prihantono MPd.

Agen perubahan yang disebutkan Ridwan, terutama ditengah pandemi Covid-19 ini bisa berbagi ilmu dan jutsru tidak akan mengurangi apa yang ada. Seperti halnya dilakukan dalam evaluasi terkait belajar barbershop serta rias pengantin saat ini.

Lantas, apa yang menjadi alasan dirinya mengajak para mahasiswa/mahasiswi untuk praktek kewirausahaan secara langsung ditengah pandemi Covid-19, Ridwan menyebutkan hampir kurang lebih selama 4 bulan para mahasiswa/mahasiswinya dituntut belajar secara daring tentu ada kebosanan.

"Diharapkan, dengan munculnya inovasi dari bidang kewirausahaan bisa menjadi inspirator serta agen perubahan minimal di lingkungan terdekat ," pungkasnya.

Sementara, seorang mahasiswa mata kuliah Kewirausahaan IAIN Salatiga Ali Muthohir (21) yang ambil bagian dalam praktek kewirausahaan mengaku termotivasi cara-cara kegiatan mengevaluasi hasil belajar mengajar daring dengan penerapan langsung di lapangan.

"Ada kesempatan seperti ini membuat suasana baru karena selama pandemi Covid-19 tidak bertemu teman-teman karena hampir satu sementar secara daring," ujar Ali Muthohir (21).

Ali tak menampik, cara diterapkan sang dosen selain menemukan suasana baru di tengah pedesaan tentunya ilmu yang didapat juga bermanfaat karena belajar dari pelaku usahanya langsung serta praktek langsung yang diawasi ahlinya.

Dalam pelaksanaan evaluasi perkuliahan di alam terbuka, para mahasiswa tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dengan jumlah terbatas.