DPRD : Kasus Positif Terus Bertambah, Bisa Saja Pemkot Kembali Tetapkan Solo KLB Covid-19

Pasien positif virus Covid-19 di kota Solo dalam sehari ada penambahan 18 kasus. Jumlah tersebut berasal dari tenaga medis yang berasal dari mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) paru Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) terpapar Covid-19.


Padahal, kota Solo sendiri sudah mulai memasuki masa new normal, salah satunya dengan tidak memperpanjang (mencabut) status Kejadian Luar Biasa (KLB) Solo.

Sebelumnya Wali Mota Solo, FX Hadi Rudyatmo pada 13 Maret 2020 lalu menetapkan Solo KLB Covid-19.

Ketua DPRD Kota Solo, Budi Prasetyo sampaikan, dengan bertambahnya pasien positif Covid-19 di kota Solo, menurutnya bisa saja Pemkot Solo kembali memberlakukan Solo  kejadian luar biasa (KLB) Covid-19.

"Ya segala kemungkin masih ada (Solo KLB Covid-19). Nanti kita lihat kondisi di lapangan apakah kira-kira nanti pemerintah kembali memberlakukan KLB," papar Budi Prasetyo kepada RMOLJateng, Senin (13/7).

Dirinya menyebut, pemerintah kota Solo, dalam hal ini adalah Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo sedari awal adanya pandemi Covid-19 sudah sangat peduli terkait penanganan Covid-19.

Salah satunya dengan penetapan KLB, tidak lama setelah ada pasien Covid-19 yang meninggal di RSUD Dr Moewardi Solo.

"Kemarin di awal pandemi saja saat ada satu orang terpapar Covid-19, langsung diberlakukan KLB. Apalagi ini dalam sehari ada penambahan 18 kasus positif Covid," imbuhnya.

Sementara itu warga Solo yang diwakili beberapa elemen masyarakat menggelar aksi nyata Solo Lawan Corona dengan melakukan aksi penyemprotan desinfektan massal dan bakti sosial bagikan sembako bahi warga terdampak Covid-19.

Heru Suyanto, relawan dari Banteng Solo Tengah (BST) sebut mereka sudah menggelar penyemprotan desinfektan massal di perkampungan warga sejak awal pandemi Covid-19 sekitar bulan Maret lalu. Tujuannya membantu Pemkot Solo memutus mata rantai penyebaran Covid-19

"Penyemprotan ini rutin kita lakukan di kampung-kampung seminggu tiga kali. Tergantung dari kondisi dan permintaan dari masyarakat," pungkasnya.