Dua Pasangan Calon Bupati Wonogiri Berebut Tagline "Nyawiji"

Deklarasi kampanye damai diwarnai dengan perebutan kata ‘Nyawiji’ dalam tagline masing-masing pasangan calon.


Deklarasi kampanye damai diwarnai dengan perebutan kata ‘Nyawiji’ dalam tagline masing-masing pasangan calon.

Ya, deklarasi damai kita tutup dengan bacaan alfatehah, semoga dalam pelaksanaan kampanye bisa berjalan lancar," kata Ketua KPU Wonogiri, Toto Sihsetyo Adi, setelah keluar dari rapat untuk membahas kata ‘Nyawiji’, Sabtu (26/9).

Pilkada di Wonigiri tahun ini diikuti dua paslon yakni Hartanto-Joko Purnomo (Harjo) memperoleh nomor undian nomor 1 dan paslon Joko Sutopo-Setyo Sukarno (Josss) nomor 2.

Dalam deklarasi kampanye damai, Harjo menjelaskan kalau pihaknya mengusung tagline ‘Saiyeg Saeko kapti nyawiji milih nomer siji,’’

Namun kata ‘Nyawiji’ dalam kalimat tersebut diprotes oleh kubu Josss, karena kubu Josss sudah jauh jauh hari menggunakan kata ‘Nyawiji’ dalam tagline nya, yakni ‘Go Nyawiji Sesarengan Mbangun Wonogiri’

Dalam politik itu ada etikanya. Mestinya kalau kita sudah menggunakan kata ‘Nyawiji’, rasanya tidak etis kalau kubu sebelah juga menggunakan kata itu. Sebab kata itu sudah menjadi ikon kita. Dan kita menggunakan kata itu sudah jauh-jauh hari melalui perenungan yang panjang,"papar Joko Sutopo, Calon Bupati Wonogiri yang diusung oleh PDIP, Partai Golkar, PAN dan PPP.

Sriyono, Ketua Timses Josss menuturkan, ketika kubu Harjo menggunakan tagline Ngabekti Wonogiri Mukti, kubu Josss sama sekali tidak mempermasalahkan.

Namun, kubu sebelah tiba-tiba mengganti tagline yang didalamnya ada kata Nyawiji.

Atas penggunaan kata Nyawiji, kubu Josss akan mempertahankan, karena kata Nyawiji juga tercantum dalam visi-misi pasangan Joko Sutopo-Setyo Sukarno.

Sementara, Joko Purnomo, Calon Wakil Bupati dari kubu Harjo, menegaskan kalau berdebat soal kata tidak akan ada habisnya.

Untuk itu pihaknya berharap kepada KPU untuk bertindak tegas membuat keputusan.