Kirab merah putih dalam rangka Haul Habib Thoha Bin Muhammad Bin Yahya atau yang lebih dikenal dengan Mbah Depok Semarang kembali digelar setelah dua tahun vakum akibat adanya pandemi Covid-19.
- Usai Pilkada, Hendrar Prihadi Dipanggil KPK, Ada Apa?
- Andika-Hendi Butuhkan Dukungan, Luthfi-Yasin Janjikan Tidak Ada Kesulitan di Masyarakat
- Pengamat: Debat Bakal Tentukan Pilihan Masyarakat
Baca Juga
Meski demikian, Kirab merah putih dengan arak-arakan peserta kirab mulai dari pelajar, santri, ormas, komunitas seni, hingga perwakilan dari lintas agama yang berjalan dari Makam Mbah Depok di Jalan Depok hingga Balaikota Semarang dengan membentangkan bendera merah putih sepanjang 300 meter ini tetap dengan menerapkan protokol kesehatan.
Usai arak-arakan kirab, upacara dalam rangka Haul Mbah Depok digelar dipimpin langsung oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
Dalam kesempatan tersebut, selain Forkopimda, Ketua PCNU Kota Semarang, upacara juga dihadiri oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono.
Dalam upacara tersebut, Walikota Semarang juga menerima bendera merah putih yang diserahkan langsung oleh Takmir Masjid Agung Semarang, KH. Hanief Ismail.
Selain itu Wali Kota bersama tamu undangan juga melepaskan sejumlah burung merpati.
Usai upacara berlangsung, Menteri Trenggono menyampaikan jika kirab merah putih ini adalah sebagai salah satu bentuk kecintaan masyarakat terhadap tanah air dan juga untuk mengenang jasa Mbah Depok yang telah wafat.
"Ini adalah satu simbol bagaimana menghargai para pendahulu yang memiliki kontribusi besar bagi kesatuan bangsa dan juga ajaran beliau dari sisi Spiritual agar negara ini lebih bersatu," kata Menteri Trenggono, Selasa (17/5).
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi merasa bangga bisa kembali menggelar kirab merah putih yang digagas oleh Habib Luthfi, setelah dua tahun terhenti akibat adanya pandmei Covid-19.
Hendi, sapaan akrabnya, menyampaikan jika Mbah Depok adalah salah tokoh agama yang ikut berjuang melawan Portugis pada masa penjajahan.
Tidak hanya ikut berjuang, Mbah Depok juga sekaligus menyebarkan agama Islam di Indonesia.
"Kota semarang ini beruntung karena dalam perjalanan sejarah ini ditinggali oleh beberapa tokoh yang luar biasa seperti Habib Thoha atau Mbah Depok, Habib Hasan, Mbah Soleh Darat dan tokoh agama lain dan semoga ini membawa keberkahan dan karomah untuk masyarakat Kota Semarang," ungkap Hendi.
Ia juga menyampaikan rasa terimakasih kepada Habib Luthfi yang telah menggagas kirab merah putih ini. Hal ini menjadi simbol kebersamaan dan keberagaman karena melibatkan semua agama.
"Dalam kirab kali ini juga hadir perwakilan Kristen, Katolik, Matakin, Bhante dan juga para kiai ini artinya situasi di Semarang benar-benar harmonis dan meyakini perbedaan sebagai sebuah kekuatan bangsa," tuturnya.
Hendi menegaskan jika jaman dahulu tokoh agama apapun juga berupaya untuk memerangi penjajah dan menginginkan indonesia merdeka, bersatu dan maju.
"Saat ini tidak perlu mendiskusikan perbedaan tapi merangkul dan mengakui perbedaan ini sebagai sebuah kekuatan untuk bangsa Indonesia," pungkasnya.
- Usai Pilkada, Hendrar Prihadi Dipanggil KPK, Ada Apa?
- Andika-Hendi Butuhkan Dukungan, Luthfi-Yasin Janjikan Tidak Ada Kesulitan di Masyarakat
- Pengamat: Debat Bakal Tentukan Pilihan Masyarakat