Junta militer Myanmar telah membebaskan dua warga Australia yang ditahan akhir bulan lalu.
- Panitia Olimpiade Tokyo Selidiki Pesta Alkohol Sejumlah Atlet
- Beredar Kabar Ibu Negara Prancis Terlahir sebagai Seorang Pria den
- Serangan 9/11 Dinilai Gagal Memecah Belah Kebebasan dan Demokrasi
Baca Juga
Junta militer Myanmar telah membebaskan dua warga Australia yang ditahan akhir bulan lalu.
Mereka adalah konsultan bisnis, Matthew O'Kane dan Christa Avery, yang memiliki kewarganegaraan ganda Kanada-Australia dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Pasangan itu menjalankan bisnis konsultasi pesanan di Yangon.
Mereka menjadi tahanan rumah setelah mencoba meninggalkan Myanmar dengan penerbangan bantuan pada Maret.
Jurubicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan pada Senin (5/4) mengatakan, para pejabat Australia telah memberikan bantuan kekonsuleran kepada pasangan itu selama penahanan dan pembebasan mereka.
"Kami memberikan dukungan untuk keberangkatan mereka dari Yangon pada 4 April," kata jurubicara itu, seperti dikutip AFP.
"Kami menyambut baik pembebasan mereka," tambah dia.
Selain O'Kane dan Avery, junta Myanmar juga menahan ekonom Sean Turnell yang berkewarganegaraan Australia. Ia adalah penasehat pemimpin sipil Aung San Suu Kyi, yang ditangkap seminggu setelah kudeta.
Ekonom dan profesor universitas itu adalah warga negara asing pertama yang ditangkap setelah kudeta 1 Februari. Ia diselidiki atas dugaan pelanggaran imigrasi dan rahasia negara.
Canberra telah menangguhkan kerja sama militer dengan Naypyidaw dan telah menyarankan warganya untuk meninggalkan negara itu jika aman untuk melakukannya.
- 360 Prajurit Satgas Yonmek Kontingen Garuda Siap Diberangkatkan ke Lebanon
- Drummer Rolling Stones Charlie Watts Meninggal Dunia
- Paus Fransiskus Jamu Presiden Mahmoud Abbas di Vatikan