15 Agustus merupakan Hari Kemerdekaan India, sebuah pencapaian yang didapatkan dengan usaha dan perjuangan yang tidak mudah melawan kolonial Inggris.
- Bentrokan Warnai Demo Anti-Vaksin Di London
- Presiden AS Joe Biden Ucapkan Selamat Hari Kemerdekaan untuk Indonesia
- Kolaborasi Hebat, Demak Capai Angka Stunting Terendah Di Jawa Tengah
Baca Juga
"Ini adalah hari yang spesial, kita memperingati 75 tahun kemerdekaan India," kata Dutabesar India untuk Indonesia, Manoj Kumar Bharti dalam pidatonya di Perayaan 75 Tahun Kemerdekaan India yang diselenggarakan di Jakarta dan disiarkan secara virtual di kanal YouTube Kedutaan Besar India di Jakarta.
Dia menjelaskan bahwa Hari Kemerdekaan merupakan festival kebebasan yang dirasakan oleh warga India, sebagai buah manis dari generasi pejuang.
"Beberapa (pejuang kemerdekaan) dikenali, beberapa lainnya tidak dikenali. Namun mereka semua sama-sama melakukan pengorbanan yang menyebabkan Anda dan saya bisa bernapas lega di bawah lagin yang damai seperti saat ini. Penghormatan tinggi bagi para pejuang," jelasnya.
Semasa penjajahan, India mengalami ketidakadilan dari pendudukan asing. Meski begitu, India memiliki karakter yang kuat untuk berjuang.
"Hal yang terkemuka dari India adalah karakter gerakan nasionalis yang dipimpin oleh Mahatma Gandhi yang dilandasi prinsip kepercaraan dan tanpa kekerasan," kata Dubes Manoj.
Gandhi dan para pahlawan negara bukan hanya menyediakan "blue print' untuk membawa India terbebas dari penjajagan, tapi juga melawan.
Kini, setelah 75 tahun merdeka, India menjadi negara yang banyak disorot oleh dunia.
"Dunia melihat keajaiban India, rumah bagi kemajuemukan tradisi dan negara demokrasi terbesar," sambungnya.
Meski kini dunia sedang dirundung oleh pandemi Covid-19, bukan berarti harapan serta merta sirna.
"Ada banyak alasan untuk berharap," ucapnya.
Selain upaya penangendalian penularna virus corona yang smakin dimasifkan, India juga berhasil mengembangkan vaksin Covid-19 dalam waktu singkat. Saat ini, upaya vaksinasi terus digenjot di negeri Bollywood.
"Apresiasi kita berikan kepada Corona-warior, dokter, perawat, tenaga kesehatan dan admnistrator yang mempertaruhkan segalanya untuk membendung dampak dari gelombang kedua," ujar Dubes Manoj.
"Memang gelombang kedua ini membawa tekanan pada fasilitas kesehatan publik. Namun pada kenyataannya, tidak ada negara yang infrastruktur kesehatannya, bahkan di ekonomi maju sekalipun, yang tidak kewalahan dengan situasi krisis saat ini," paparnya.
Meski begitu, India tetap berkomitmen untuk berbagi dengan negara-negara lain. Misi India telah berhasil melakukan pengiriman sejumlah hal penting seperti obat-obatan, peralawan kesehatan dan vaksin.
Akan tetapi, meski di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda banyak negara di dunia, India tidak serta merta lupa akan tanggungjawabnya sebagai negara demokrasi terbesar di dunia.
"Demokrasi sebagai sebuah gagasan, menunggu untuk hadirnya lebih banyak cerita sukses," ujarnya.
"India menjadi negara demokrasi terbesar di dunia. Indonesia menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia. Kita berbagi tanggungjawab spesial dalam hal ini. Negara kita, dan warga kita sama-sama perlu menyadari soal tanggungjawab tersebut dan bahwa apapun yang kita lakukan dalam tindakan, harus merefleksikan demokrasi itu sendiri," jelas Dubes Manoj.
"Bahkan jika digabungkan, India dan Indonesia membentuk hampir 1,6 miliar orang di bumi ini. Artinya, hhampir satu dari setiap 4,5 orang di dunia ini adalah warga India atau Indonesia," sambungnya.
- Pelaku Bisnis Kuliner di Italia Langgar Aturan Covid-19
- KBRI Seri Begawan Promosikan Kapal Angkut Indonesia
- Ada Laboratorium Milik AS yang Dicurigai jadi Sumber Virus Corona