Dukung Jokowi, Aktvisi 98 Tetap Kritisi Pemerintah

Elemen aktivis 98 mendukung pencapresan Jokowi di Pilpres 2019 namun tidak menghilangkan kekritisan.


"Kebijakan-kebijakan dilakukan oleh pembantu presiden yang tidak pro rakyat dan tidak membangun kemandirian bangsa tetap akan kami lawan," tegas tokoh aktivis 98, Aznil dalam pidato politik acara deklarasi Ormas Merdeka Seratus Persen (Derap) di Warung Kopi Politik, Jalan Pakubowono, Jakarta Selatan, Kamis (22/3).

Dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Deklator sekaligus Ketua Umum Derap  terpilih secara aklamasi ini dalam orasinya menegaskan tidak boleh demokrasi diperjuangkan oleh mahasiswa 98 terbentuk budaya ABS (Asal Bapak Senang) dan pengkultusan.

"Derap 98 didirikan dari gagasan para aktivis 98 bertujuan untuk melahirkan pemimpin-pemimpin yang bisa memerdekakan rakyat seratus persen  dari ketidakadilan, kemiskinan dan pembodohan," terangnya.

Lebih lanjut Aznil mengingatkan para pembantu presiden Jokowi bekerja sesuai dengan program Nawacita, yakni fokus membangun kemandirian bangsa dan kedaulatan negara.

"Seharusnya ketergantungan impor yang selama ini membelenggu bangsa kita tidak mesti terjadi jika pembantu presiden bekerja baik," tuntasnya.

Sementara itu, Jurubicara Derap, Jimmy Amos Hutahuruk mengatakan impor garam semestinya tidak perlu terjadi. "Laut kita luas seharusnya bisa mengerakan ekonomi rakyat membangun industri garam sesuai kebutuhan pasar," ujarnya.

Amos menambahkan, Jokowi sudah saatnya berkonsentrasi mengerakan ekononi rakyat. "Kami mengapresiasi pembangunan infrastruktur di era Jokowi dan berbagai terobosan lainnya.  Saatnya Jokowi melakukan terobosan besar untuk mengairahkan ekonomi rakyat," tutupnya.