Enam Kecamatan Di Kota Semarang Jadi Fokus Vaksinasi

Program vaksinasi di Kota Semarang sudah menyasar hampir 200.000 warga untuk dosis pertama. Sedangkan 50% lebih sudah memasuki dosis kedua.


Program vaksinasi di Kota Semarang sudah menyasar hampir 200.000 warga untuk dosis pertama. Sedangkan 50% lebih sudah memasuki dosis kedua.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan, vaksinasi sudah merata di 16 kecamatan dan saat ini lebih menyasar pada lansia.

Namun kini, dari 16 kecamatan, DKK akan lebih fokus pada enam kecamatan untuk proses vaksinasi. Meliputi Kecamatan Pedurungan, Tembalang, Banyumanik, Semarang Barat, Semarang Utara, dan Ngaliyan.

"Ada enam daerah dari 16 kecamatan yang kita jadikan prioritas yakni pedurungan, tembalang, banyumanik, semarang barat, semarang utara, ngaliyan, yang memang sampai detik ini kasus covid nya masih tinggi, masing-masing kasus covid aktif itu rata-rata dari enam kecamatan tersebut," kata Hakam, Kamis (8/4).

Hakam menyebut, semakin menipisnya stok vaksin yang ada di Semarang, membuat pihaknya lebih memprioritaskan para lansia diatas 50 tahun dan masyarakat yang memiliki mobilitas yang tinggi.

"Karena vaksin jumlah sedikit maka lansia kita sasar dulu, setelah lansia nanti petugas publik jadi acuan yang usia lebih dari 50 tahun hingga yang mobilitas tinggi, itu jadi prioritas paling dominan untuk terpapar covid-19," tambah Hakam.

Dirinya juga menyampaikan, meski sudah di vaksin namun jika belum ada 28 hari usai vaksin kedua masih ada resiko untuk terpapar covid. Karena antibodi terbentuk setelah 28 hari.

"Vaksinansi tidak mencegah terpapar covid, tapi bisa menurunkan angka kesakitan dan angka kematian," tuturnya.

Hakam juga menyebut beberapa negara yang mengabaikan prokes saat sudah menerima vaksin, kemudian kasus aktifnya langsung meningkat.

"Negara-negara diluar seperti Korea, Philiphine, Brazil, India ketika sudah menerima vaksin mereka euforia tidak mengindahkan prokes dan kasus mereka naik lagi, padahal Indonesia kasus aktifnya tinggal 8,1%, negara-negara tadi malah naik lagi," bebernya.

Hakam menegaskan kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan jadi kunci utama, sedangkan vaksinasi sebagai penguat imunitas seseorang.

"Nanti vaksin tahap 3 bulan Juli dan sasarannya masyarakat rentan secara sosial ekonomi, tahap empat bulan Agustus/ September untuk masyarakat umum, jadi bagi yang belum kebagian tetap sabar dan tetap patuhi prokes," pungkasnya.