Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon berkomitmen akan mempelajari aduan terkait Tenaga Kerja Asing (TKA) ilegal, khususnya dari China diberbagai daerah, dari masyarakat melalui Ratna Sarumpaet Crisis Center.
- Ratusan Kader PKS Flashmob Sedot Perhatian di Pasar Tumpah JLS Salatiga
- Tok! Setyo Sukarno Dan Imron Sah Jadi Bupati Dan Wabup Wonogiri
- Menangkan Ganjar, Ini yang Dilakukan DPC PDI Perjuangan Semarang
Baca Juga
Penegasan itu disampaikannya usai dia berdialok dengan aktivis Ratna Sarumpaet pada Senin (21/5) lalu di kantornya.
Saya terima dan akan saya pelajari masukan mereka sebagai aspirasi, termasuk untuk mempertajam usulan dibentuknya Pansus (Panitia Khusus) TKA," ungkap Fadli sebagaimana keterangan tertulis yang diterima redaksi, Kamis (24/5).
Di sela-sela diskusi, Fadli mengatakan isu TKA bukan isu politis semata. Ia juga meminta seluruh komponen masyarakat ikut aktif mengawali serbuan TKA ilegal yang diduga telah membanjiri lapangan kerja dalam negeri. Ia juga mengimbau masyarakat turut melaporkan, jika menemukan hal serupa kepada para wakil rakyatnya.
Sementara itu, Ratna Sarumpaet menyampaikan laporan adanya serbuan TKA ilegal dalam jumlah besar di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah.
Berdasarkan pengamatan lapangan dari warga sekitar, Ratna mengatakan, setiap hari banyak TKA yang berdatangan dan telah membuat resah masyarakat setempat.
Ratna mengatakan, TKA tersebut bekerja di sejumlah proyek investasi yang memang berasal dari negaranya. Karenanya, masyarkat berharap pemerintah bersikap tegas untuk segera memulangkan para TKA unskilled.
Paling tidak pemerintah memerintahkan Kementerian Ketenagakerjaan dan Tim Pora untuk melakukan pengawasan ekstra dan segera memulangkan TKA yang bermasalah. Sekarang perhatian kita semua tersedot oleh kasus terorisme, sementara diam-diam TKA berdatangan ke berbagai wilayah," imbuh Ratna.
- Dolan ke Rusunawa Bandarhajo, Yoyok Disambut Keluhan Penghuni Rusun
- Bawaslu Blora Pastikan Pilkada Luber dan Jurdil
- Hemat Waktu dan Biaya Rp 17 triliun, Repnas Indonesia Maju Dukung Gerakan Pilpres 2024 Sekali Putaran