Fatayat NU Jawa Tengah terus melakukan sosialisasi dan pengawalan kader Fatayat NU dalam program Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA), untuk menurunkan angka stunting.
- DKK Semarang Masih Menunggu Hasil Pengujian 20 Sampel
- Dispertan Bentuk URC untuk Turun ke Lapangan Tangani PMK
- Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Polsek Banyubiru Siapkan Rumah Isolasi Terpusat
Baca Juga
Kegiatan tersebut dilaksanakan di gedung Pengurus Cabanga Nahdlatul Ulama (PCNU) Grobogan, Sabtu (12/8), dihadiri Ketua Fatayat NU Jawa Tengah, Tazkiyatul Muthmainnah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, dr Slamet Widodo dan anggota pimpinan cabang Fatayat NU Kabupaten Grobogan.
Ketua Fatayat NU Jawa Tengah Tazkiyatul Muthmainnah mengatakan, terselenggaranya kegiatan tersebut atas kerjasama Fatayat NU Jawa Tengah dengan United Nations Children's Fund (Unicef) dan organisasi filantropi independen Tanoto Foundation.
"Pemerintah menargetkan secara nasional angka stunting pada 2024 turun menjadi 14 persen, sehingga perlu kerja keras agar terealisasi. Salah satunya mengoptimalkan peran Fatayat NU," ujarnya.
Dari data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) beberapa wilayah diketahui masih tinggi prevalensi stuntingnya. Diantaranya, Tertinggi Brebes 29,1%. 10 kota/kabupaten berikutnya juga mengalami kenaikan angka stunting. Mulai dari Temanggung 28,9 %, Magelang 28,2%, Purbalingga 26,8 %.
Lalu Blora 25,8 %, Sragen 24,3 %, Rembang 24,3%, Pekalongan 23,5 %, Batang 23,5%, Kota Pekalongan 23,1 %, dan Pati 23 %, dan Grobogan 19,53 %.
"Alhamdulillah, Fatayat NU Jawa Tengah dipercaya 10 program PMBA," imbuhnya.
Ia menuturkan, bukan hanya saat ini Fatayat NU dapatkan kepercayaan dunia, bahkan Global Fund telah bekerjasama Fatayat NU untuk penanganan HIV/ AIDs.
"Ini sudah memasuki tahun ke tujuh mendapat kepercayaan untuk menangani HIV/AIDs, dan Fatayat NU Jawa Tengah masuk urutan tiga terbaik," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan dr Slamet Widodo menjelaskan, stunting tidak hanya terjadi pada masyarakat miskin, namun bisa juga terjadi pada orang kaya yang tidak memperhatikan gizi.
"Pada intinya, prilaku sehat dan makanan sehat, menjadi prioritas agar tidak terdampak stunting," ucapnya.
- Vaksin Booster Sudah Dimulai, Lansia Jadi Prioritas
- Dukung Percepatan Herd Immunity, BIN Gelar Vaksinasi Lanjutan
- Puluhan Napi Rutan Salatiga Tak Dapat Divaksin