Hasil panen singkong yang melimpah membuat kelompok tani wanita yang tergabung dalam Kelompok Wanita Himpunan Tani Ngudi Makmur (HTNM) Karanganyar dan Koperasi Karya Manunggal (Kokama) Karanganyar menyelenggarakan Festival Mocaf.
- Wahidin, Pengusaha Kolang-Kaling Banjarnegara Di Tengah Kelangkaan Bahan Baku
- Sambut Festival Megengan, Koreografer Laelatul Qadriyah Bertamu Di NGOPI Dinparta Demak
- Sekda Demak Merawat Komunitas Bonsai Tumbuh Subur Di Demak
Baca Juga
Mereka mencoba mengenalkan tepung mokaf, yakni singkong menjadi tepung dan berbagai produk turunan lainnya agar memiliki nilai tambah ekonomi.
Mereka menggelar talkshow terkait Mocaf, pameran produk Mocaf dan hasil pertanian kelompok dampingan HTNM di wilayah Karanganyar dan Lomba olahan pangan berbahan Mocaf.
Dihadiri beberapa dinas terkait bidang pertanian dan pemberdayaan kelompok UMKM, sektor swasta usaha kuliner, kelompok komunitas pemerhati pangan sehat, perguruan tinggi, kelompok tani dan UMKM desa, organisasi non pemerintah dan komunitas-komunitas pemerhati kehidupan sehat.
"Kegiatan ini juga menggandeng kelompok binaan atau alumni pelatihan produksi Mocaf di 4J (Jumantono, Jumapolo, Jatipuro, Jatiyoso)," jelas Aisah Sartini, Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Makmur Karanganyar dan Kokama.
Tujuan kegiatan ini untuk memperluas pengetahuan dan informasi tentang Mocaf kepada berbahai pihak, baik Mocaf sebagai bahan baku dasar maupun olahan Mocaf.
"Kami juga mensosialisasikan manfaat bagi Kesehatan jika mengkonsumsi kandungan Mocaf. Karena tepung yang berasal dari ketela sudah difermentasi ini gluten free, bebas kandungan gula," paparnya.
Termasuk juga memperluas dukungan multipihak utamanya pelaku bisnis makanan dan pemerintah terkait dengan ketahanan produksi dan kedaulatan pangan dalam negeri.
Untuk tepung Mocaf di Kabupaten Karanganyar ini diinisiasi oleh Himpunan Tani Ngudi Makmur (HTNM) sejak sepuluh tahun silam. Dengan bekerjasama dengan donor dari Inggris HTNM memperluas produksi dengan disokong oleh Koperasi Karya Manunggal (Kokama) Karanganyar.
Melalui pelatihan-pelatihan produksi di wilayah 4 Kecamatan yaitu Jatiyoso, Jumantono, Jumapolo dan Jatipuro.
"Meski pun hasilnya belum maksimal karena jenis (tepung mokaf) ini belum dapat diterima sebagai tepung utama di masyarakat," lanjutnya.
Namun, upaya terus dilakukan HTNM dan Kokama melalui berbagai cara, baik dengan cara berjejaring dengan banyak Lembaga pemerintah, LSM dan perguruan tinggi.Termasuk kampanye melalui media sosial dan Lembaga penyiaran pemerintah, serta bergabung dengan jaringan produsen Mocaf minimal Tingkat Jawa Tengah.
- Menata Impian Lolos Sekolah Kedinasan Dan TNI-POLRI
- Bakesbangpol Blora Gelar Peningkatan Kapasitas Perkumpulan Bhakti Praja
- Siap Sukseskan Peringatan May Day 2025, Pemkab Tegal Siapkan Sejumlah Acara