FIM Soloraya : Kenalkan Pasar Tradisional Sejak Dini

Keberadaan dan eksistensi pasar tradisional mulai ditinggalkan oleh generasi milenial. Mereka lebih senang belanja di mini market juga mall yang bertebaran di wilayah Solo Raya. Beragam alasan dikemukakan, salah satunya lokasinya nyaman dan dingin ber AC.


Padahal pasar tradisional di kota Solo khususnya sebagian besar sudah mengalami renovasi total. Kondisinya bersih dan tertata rapi, jauh dari kesan kumuh dan kotor.  Bahkan ada satu pasar tradisional yang dilenggapi dengan eskalator yakni di pasar tanggul Solo.

Salah satu upaya mengangkat kembali citra pasar tradisional agar anak muda lebih mengenal keberadaannya bisa diminati anak muda, Forum Indonesia Muda (FIM) Solo Raya mengadakan aksi cinta pasar tradisional dengan tema "Ceriakan Pasar dengan Aksimu."

Koordinator FIM Solo Raya, Triana Nur Baity sebut acara ini bertujuan untuk memunculkan semangat berkunjung ke pasar tradisional kepada anak-anak dengan maksud mengenalkan pasar tradisional dan menyukai pasar tradisional sejak usia dini.

"Salah satu caranya dengan menggelar  berbagai macam perlombaan dan ekspedisi pasar  yang diadakan di Pasar Rakyat Tanggul, Kampung Sewu, Solo," jelasnya, Senin (8/10).

Dalam kegiatan yang berlangsung Minggu (kemarin), lanjut Triana ada program Ekspedisi Pasar.  Dimana anak-anak dibekali uang dalam jumlah tertentu dan mereka harus  berbelanja di warung-warung pedagang secara berkelompok untuk membeli makanan sekaligus berinteraksi dengan pedagang pasar.

Uniknya, kegiatan ini juga mengajarkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan. Sebagai contoh, nilai kejujuran, tanggungjawab, termasuk kecerdasan dan keberanian.

"Termasuk juga kita ajarkan kebaikan untuk bisa berbagu dengan cara berkeliling Pasar Tanggul sembari membawa kotak donasi untuk korban bencana Palu-Donggala," pungkasnya.