FPP UNDIP Dampingi Desa Sabarwangi, Pekalongan menuju Kampung IKLIM

Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan kegiatan pendampingan bagi masyarakat bertemakan lingkungan hidup. Salah satu kegiatannya dilaksanakan di daerah Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan, yang merupakan salah satu lokasi berdirinya PSDKU (Program Studi Diluar Kampus Utama) Undip.


Kegiatan itu mewujudkan Desa Sabarwangi menjadi salat satu Kampung Iklim di Jawa Tengah. Program Kampung Iklim (ProKlim) merupakan program berlingkup nasional dikelola oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam rangka meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam melakukan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, serta penurunan emisi gas rumah kaca.

Kegiatan pelatihan bagi ibu-ibu PKK Desa Sabarwangi, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan berupa pengolahan sampah organik dan anorganik di Balai Desa. Tim dari FPP UNDIP terdiri atas Dr. Ir. Cahya Setya Utama,, S.Pt, M.Si., IPM dan Dr. Ir. Marry Christiyanto, M.P., IPM.

Ketua Tim Penggerak PKK Desa Sabarwangi Tri Naini, mengatakan, kegiatan pelatihan ini dimaksudkan agar ibu-ibu mampu melakukan pilah sampah mulai dari skala rumah tangga hingga ke TPST yang ada di Desa. 

Kepala Desa, Asep Meka Suwandi, mengharapkan, ibu-ibu PKK dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan seksama sehingga penanganan sampah di Desa Sabarwangi dapat memberikan manfaat keekonomian bagi seluruh warga.

Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt, MSi., IPM, Dosen Departemen Peternakan UNDIP saat memberikan materi menjelaskan, mengolah limbah itu akan menghasilkan berkah.

 “Jadi sampah-sampah organik yang tadinya berbau, setelah diolah semuanya akan berubah baunya, yaitu bau uang,’’ jelas Cahya.  Kegiatan pelatihan ini, kata dia,  dilaksanakan dengan aplikasi teknologi tepat guna bagi masyarakat, yang benar benar praktis dan efisien. 

Para ibu terlihat sangat antusias mengikuti pelatihan hingga ke praktek pembuatan pupuk organik padat.  Tanya jawab tentang teknik pembuatan pupuk organik dan aplikasinya membuat suasana pelatihan lebih menarik dan tidak membosankan.

Dr. Ir. Marry Christiyanto, M.P, IPM., menjelaskan pentingnya pengolahan sampah baik organik dan anorganik dalam suatu wadah terorganisir dan tersistematis sehingga lingkungan pemukiman menjadi lebih nyaman.  Program penataan lingkungan ini selaras dengan program pemerintah yaitu Program Kampung Iklim.  Sehingga masyarakat bersama sama bergerak untuk melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim dengan berkegiatan beraneka ragam, salah satunya adalah penanganan sampah. 

Sekdes Sabarwangi Riska Dewi Widyaningrum, mengaku kegiatan pelatihan itu memberikan gairah baru bagi masyarakat untuk lebih menata dan membangun desanya.

 “Kami komitmen penuh dan siap bekerjasama dengan UNDIP untuk dapat mewujudkan Desa Sabarwangi menjadi salat satu Kampung Iklim di Jawa Tengah,” tegas Riska. 

Sinergitas kegiatan antara perguruan tinggi, instansi/dinas terkait dan masyarakat, kata dia, menjadi pemacu dalam percepatan pembangunan masyarakat pedesaan.