Gandeng CSR, Disdik Kota Semarang Gelar Future Education Expo

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang bekerjasama dengan Yamaha yang memberikan dana corporate social responsibility (CSR) untuk menggelar Future Education Expo yang diadakan oleh Halmahera Music School. 


Expo yang baru kembali diadakan setelah dua tahun terhenti akibat pandemi ini digelar di Paragon City Mal Semarang.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Kartika Hedi Aji mengatakan festival ini sudha dilakukan secara rutin sejak tahun 2016. 

Menurutnya, ini adalah bentuk kepedulian dari Yamaha yang memberikan hibah terutama dalam hal musik. 

Pada kesempatan tersebut, pihak CSR juga memberikan sejumlah keyboard untuk sekolah beserta pelatihan cara penggunaannya kepada siswa dan guru.

“Nah hibah itu tidak hanya alat musik saja tapi juga pembinaan dan festifal seperti sekarang ini. Akhirnya ada inisiatif seperti sekarang ini, jadi setiap tiga bulan sekali ada penampilan musik. Tapi yang festifal besar baru sekarang, dulu biasanya tampilnya hanya dari sekolah ke sekolah. Ini setelah pandemi baru pertama kali di Paragon,” kata Aji, usai membuka Future Education Expo, Kamis (3/11).

Kegiatan ini, lanjut Aji, juga sebagai cara untuk mengasah mental anak dan membentuk karakter dalam bermain musik. 

Pihaknya selalu memberikan dukungan pada setiap kegiatan baik yang diadakan oleh pihak swasta maupun perorangan. Tujuannya untuk mendorong dunia pendidikan termasuk dukungan dibidang non akademik.

“Dinas Pendidikan selalu mensupport dan para guru juga mengikuti webinar yang dilaksanakan oleh yamaha. Jadi pendalaman materi dengan mudah dan menyenangkan memang diadakan oleh yamaha kemudian para guru mempraktekkan,” bebernya.

Disdik, katanya, juga mengakomodir penerimaan peserta didik baru (PPDB) melalui jalur prestasi. Salah satunya melalui bidang non akademik. 

Syaratnya, siswa yang berprestasi tersebut harus memiliki setifikat prestasi dari pihak yang memiliki kewenangan dalam mengeluarkan sertifikat.

“Kami memfasilitasi mereka masuk satuan pendidikan melalui jalur prestasi tersebut. Namun kami juga mengadakan pemeringkatan, semisal jika ada anak yang punya prestasi berjenjang dari tingkat bawah hingga Kota atau bahkan nasional tentu nilainya lebih besar. Kalau dia langsung ikut di tingkat Kota tentu nilainya lebih kecil,” bebernya.

Berdasarkan amanat kurikulum Merdeka Belajar, Dinas Pendidikan Kota Semarnag akan menggairahkan kembali ekstrakurikuler untuk mengakomodir minat dan bakat siswa di bidang non akademik.

“Tapi memang saat ini belum move on secara keseluruhan dari pandemi. Kalau yang SMP sudah, tapi untuk yang SD kami sedang membangkitkan lagi untuk yang musik,” pungkasnya.