Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyarankan pemerintah pusat menghentikan transaksi dagang yang melibatkan negara dengan kasus Corona tinggi, sementara waktu.
- PNPS GMKI Resmi Dilantik, Febry Tetelepta: Senior GMKI Harus Aktif dalam Pembangunan
- Bawaslu Kota Semarang Awasi Kampanye Tersebelung
- Rocky Gerung : Pilih Calon Presiden yang Pikirannya Tebal Bukan Amplopnya Tebal
Baca Juga
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyarankan pemerintah pusat menghentikan transaksi dagang yang melibatkan negara dengan kasus Corona tinggi, sementara waktu.
Ganjar menyarankan penghentian sementara tersebut, menyusul adanya kapal dari India yang ABKnya positif COVID-19.
Dia melihat saat ini muncul pemikiran di masyarakat bahwa pemerintah melarang warganya untuk bepergian hingga mudik. Namun masih leluasa terhadap orang asing untuk masuk.
"Diskursus yang muncul kemarin adalah orang India masuk ke sini. Yang kemarin itu, orang Philipina dari India. Karena ini diskursusnya menjadi nggak enak, seolah-olah mudiknya dilarang tapi orang asing boleh masuk," kata Ganjar, Minggu (9/5).
Ganjar meminta pemerintah untuk membuka seluruh informasi. Kaitannya dengan kedatangan Warga negara Asing yang masuk dan apa kepentingannya di Indonesia serta yang paling penting kondisinya.
"Ini penting karena di bawah akhirnya itu menjadi komunikasi yang seolah-olah kita melarang bangsa sendiri tapi mempersilahkan orang lain," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Sebanyak 13 anak buah kapal (ABK) yang membawa gula rafinasi dari India dan bersandar di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, Jawa Tengah dinyatakan positif virus Corona atau COVID-19.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, berharap ke depannya ada komunikasi terlebih dahulu sebelum kapal dari negara yang jadi perhatian soal kasus Corona untuk merapat di pelabuhan.
- Ketua DPC PDIP Solo Dukung Ganjar Jadi Capres 2024 ?
- Prabowo Berpengalaman Geostrategis untuk Wujudkan Perdamaian Regional
- Bawaslu Demak Minta Parpol Tidak Pasang APK Asal-Asalan