Gerindra Dan PKS Akan Lebih Top Usung Sosok Yang Segar Di Pilpres 2019

Gerakan tanda pagar (tagar) #gantipresiden2019 sejalan dengan keinginan mayoritas masyarakat yang memiliki hak pilih di negeri ini.


Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto menegaskan, hasil jajak pendapat beberapa lembaga survei akhir-akhir ini menunjukkan undicided voters yang 60 persen ingin sosok baru di Pilpres 2019.

Sebagian besar masyarakat Indonesia ingin Jokowi cukup satu periode karena memang mantan Walikota Solo itu dinilai telah gagal mendongkrak perekonomian bangsa.

"Ekonomi stagnan di 5 persen. Kalau segitu mah (Jokowi) tidur saja," sindir Andrianto saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (7/4).

Sementara untuk memperkuat ekonomi bangsa harus ada pertumbuhan setidaknya 10 persen.

"Ini mah boro-boro 10 persen. Kelihatan nya Jokowi tidak mampu memimpin team ekonomi yang memang neoliberal. Yang terbaru BBM menghilang dan rakyat dipaksa untuk beli BBM yang mahal dengan ganti chasing," kritiknya.

Kondisi itu menurut dia, diperparah dengan selama tiga tahun terakhir ini keharmonisan kehidupan antar masyarakat kian memudar.

"Konflik sektarian serta keadilan yang tidak dirasakan Umat Islam makin menjauhkan elektoral Jokowi," tegasnya.

Hemat dia, sebaiknya koalisi Gerindra dan PKS mengusung sosok yang segar untuk bisa mengalahkan Jokowi yang memang elektabilitasnya masih di atas Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Akan lebih top bila Gerinda dan PKS usung sosok baru yang fresh yakni Rizal Ramli atau Gatot atau Anies Baswedan. Ketiga sosok itu yang bisa kalahkan Jokowi," sebut Andrianto.