Geruduk Dispermades, Puluhan Perangkat Desa Minta Klarifikasi 

Meminta klarifikasi terkait pernyataan salah satu perwakilan Dispermades Karanganyar   yang saat itu memberikan pengarahan, puluhan perwakilan perangkat desa di Karanganyar datangi kantor Dispermades.  


Rombongan tersebut diterima langsung oleh Johanes Anung Darmawan, Kabid Administrasi Desa dan Sekretaris Dispermasdes.

Kedatangan mereka untuk bertemu dengan perwakilan Dispermades yang saat itu memberikan sosialisasi terkait aplikasi penyusunan sasaran kinerja perangkat desa sesuai Perbup no 77 tahun 2018 tentang perangkat desa di wilayah Karangpandan.  

Dalam rekaman video yang beredar di  kalangan internal perangkat desa, saat itu Harun Waskita, Penggerak Swadaya Masyarakat dari Dispermades, memberikan contoh pekerjaan untuk memudahkan perangkat saat pengisian aplikasi. 

Saat sosialisasi Harun memberikan contoh, berbagai profesi yang ada di sekitar masyarakat. Seperti polisi, dokter, tukang kayu, pencari rumput.

Polisi, jelas Harun, bertugas memberikan penyuluhan serta perlindungan hukum, dokter tugasnya menangani orang sakit dan memberikan dokter. Tukang kayu tugasnya mencari kayu dan tukang rumput tugasnya mencari rumput.

"Nah kalau perangkat desa itu sekarang hasil kerja apa," papar Harun dalam video yang diambil 7 Juni 2022 lalu. 

Pernyataan tersebut merasa dilecehkan dengan menyamakan profesi perangkat desa dengan tukang cari rumput.

"Pernyataan ini yang membuat kami tersinggung. Seolah-olah kami ini tidak bekerja,” jelas Sriyanto, perwakilan perangkat desa kepada awak media, Jumat (15/7). 

Harun akhirnya minta maaf, mungkin dirinya salah dalam memberikan diksi saat memberikan contoh profesi saat pengisian perencanaan tupoksi perangkat desa. 

Dengan legowo dia mengakui salah dan minta maaf secara langsung dan terbuka. Menurutnya intonasi nada suaranya tinggi karena ekspresi tersebut pembawaannya sejak lahir. 

Johanes Anung menyebut meski ada peristiwa itu, program sosialisasi pengisian perencanaan tupoksi perangkat desa tetap jalan. 

Kasus tersebut menjadi bahan evaluasi dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.  Dan tetap berhati-hati dalam memilih diksi.

"Progam sosialisasi pengisian perencanaan tupoksi perangkat desa ini tetap jalan," tutupnya.