Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming berdialog dan mendengar aspirasi para pegiat UMKM dan pekerja kreatif di Kota Ambon, Maluku.
- Pemilu Susulan Di Demak Diperkirakan 24 Februari Mendatang
- Sejumlah Parpol Di Wonogiri Mulai Buka Pendaftaran Cabup-Cawabup, Gerindra Usung Siti Hardiyanti
- Pesan Ibunda untuk Yogi Ardiako: "Semoga Amanah ya Le"
Baca Juga
Dalam kesempatan tersebut, Gibran bertujuan mendengarkan aspirasi dan pandangan dari berbagai kalangan, termasuk para pemuda, komunitas kreatif, pelaku UMKM, ekonomi kreatif, serta musisi berasal dari Kota Ambon.
Seperti halnya acara "Gibran Mendengar" sebelumnya di kota-kota lain, Gibran dengan penuh hati menerima aspirasi dari tiap kelompok representatif.
Ia berkomitmen menghimpun aspirasi yang diterima olehnya ke dalam program kerjanya jika terpilih dalam Pilpres 2024, bersama calon presiden Prabowo Subianto.
Kegiatan dimulai pada pukul 13.30 WIT ini, menciptakan atmosfer hangat dan meriah bagi tim kampanye Gibran.
Acara dimulai dengan lantunan lagu "Ale Rasa Beta Rasa," memiliki makna penting tentang perdamaian, terutama setelah konflik saudara melanda Kota Ambon pada tahun 2004-2007.
Gibran sangat menekankan pentingnya harmoni musik di Kota Ambon, dikenal karena keragaman musiknya. Sebagai contoh, Duta Musik UNESCO untuk Ambon, Ronny Loppies, menjelaskan musik adalah bagian integral dari kehidupan masyarakat di Kota Ambon.
“Ambon mempunyai DNA dan intuisi musik yang cukup tinggi. Ambonese punya frekuensi musik menengah, yang bisa mendekatkan satu dengan yang lain. Musik adalah tranformasi dari seni ke budaya. Karena musik jadi daily activities, jadi masuk ke budaya,” ungkap pria juga menjabat sebagai Direktur Ambon Music Office, dalam siaran rilisnya, Senin (8/1).
Selain mendengar aspirasi kelompok musik, Gibran mendengar aspirasi masyarakat terkait isu lingkungan, khususnya masalah pengelolaan sampah.
Seorang pria bernama Jordi menceritakan bagaimana ia memimpin komunitas peduli lingkungan dan melakukan pembersihan sampah di Kota Ambon.
“Kita pernah bersihin 12,8 ton sampah, itu salah satu kegiatan membersihkan sampah,” ungkap Jordi dalam acara Gibran Mendengar.
Jordi juga menyoroti kurangnya pemahaman masyarakat tentang pengelolaan sampah dan kebersihan lingkungan, menjadi kendala utama perlu diatasi.
Pegiat UMKM, ekonomi kreatif, dan komunitas seni stand-up lokal dari Stand-Up Kota Ambon juga menyampaikan aspirasi mereka.
Dalam perannya sebagai Wali Kota Surakarta berpengalaman, Gibran mencermati berbagai aspirasi masyarakat Kota Ambon dan menghubungkan dengan permasalahan serupa yang ada di kota pernah dipimpinnya.
Ia menyadari potensi besar dimiliki Kota Ambon, seperti dalam pengembangan acara musik dan kreatifitas anak muda, bisa diadopsi dari pengalaman di Kota Solo.
Gibran berharap untuk mendorong pembangunan lebih merata di Indonesia, seperti telah berhasil di Solo. Selain itu, mengoptimalkan potensi di Kota Ambon untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat setempat lewat UMKM dan ekonomi kreatif.
- Presiden Jokowi ke Cilacap, Tanam Mangrove, Tinjau Vaksinasi hingga Lepas Tukik
- Pemkot Semarang Geser Anggaran Hingga Rp 500 Miliar, Dewan Minta Kejelasannya
- Timses Paslon Sudewo-Candra Perkuat Akar Rumput, Paslon Budiyono-Novi Rajin Jualan Visi Misi