Isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar mencuat usai petahana Presiden Joko Widodo memilih Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden pada Pilpres 2019.
- Relawan di Kota Semarang Dukung Ganjar Pranowo Menuju 2024
- Kuda Hitam Itu Bernama Muh Haris, APD : Yang Mendeklarasikan Diri Salatiga 01 Bisa Berubah Menjadi 02
- Dugaan Pidana Pemilu 2024, Polres Batang Akui Sedang Periksa Caleg DPR RI
Baca Juga
Anggota Dewan Pembina DPP Partai Golkar, Fadel Muhammad bahkan mengatakan DPP Golkar terbelah.
Pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median), Rico Marbun mengatakan, kerugian yang bakal dialami oleh Golkar jika mengadakan Munaslub.
Yaitu, salah satunya merosotnya elektabilitas partai pada Pemilu serentak 2019.
"Kalau untuk Munaslub malah merugikan Golkar. Itukan mengarah ke pergantian kepemimpinan," kata Rico kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (25/8).
Apa yang dikatakan oleh Fadel Muhammad merupakan mengingatkan pendapat beberap orang dimana seharusnya Golkar punya capres maupun cawapres. Hal itu, kata Rico, bisa menjadi magnet elektoral bagi Golkar.
"Hanya dua partai yang memiliki magnet parpol, PDIP dan Gerindra, dan Golkar tidak memiliki tokoh," tukasnya.
- PDIP Kota Semarang : “Kita Terlatih Menangkan Mas Ganjar
- Hai Yogi Ardiako, Dengarkan Ini Pesan Tokoh Perempuan Berpengaruh NU Salatiga
- Terpilih Aklamasi, Gus Malik kembali Pimpin PP Demak Ketiga Kalinya