Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui agak sulit untuk bisa mengendalikan pergerakan perdagangan ternak antar daerah.
- Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Jateng Optimis Capai Target 11 Juta Ton
- Gubernur Jawa Tengah : Tegur Kami Jika Kami Salah
- Yuwanto : Ada Makna Tersirat dari Rembug ‘Ngelakoni, Ngompeni’ Ahmad Lutfhi
Baca Juga
Karena itu, dia minta agar setiap daerah membuat pos-pos pengawasan arus lalu lintas ternak. Memantau dan mengawal ternak yang terkena penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Kita minta tolong pada pedagang ternak mau melaporkan, beli di mana, dijual di mana. Itu akan sangat membantu. Kalau kucing-kucingan nanti bahaya," katanya, usai menghadiri Borobudur Student Festival (BSF) 2022 di Borobudur.
Saat ini, kata gubernur, pihaknya tengah mendorong pelaksanaan vaksinasi bagi ternak yang terpapar PMK. Sebelumnya baru ada 1.500 vaksin.
"Kemudian saya kontak ke Kementan dan dikasih 75 ribu untuk disuntikkan semua pada minggu ini harus selesai," ujarnya.
Dia menambahkan, jumlah stok vaksin di atas masih jauh dari cukup. Untuk memberi vaksin ternak-ternak di seluruh Jawa Tengah dibutuhkan sekitar 2 juta.
Namun, lanjut Ganjar, ternak yang (suspect) atau terkena PMK bisa sembuh dengan cara diobati. "Trendnya diobati sembuh. Hanya butuh edukasi yang lebih," tuturnya.
- Tingkatkan Produktivitas Pertanian, Jateng Optimis Capai Target 11 Juta Ton
- Gubernur Jawa Tengah : Tegur Kami Jika Kami Salah
- Yuwanto : Ada Makna Tersirat dari Rembug ‘Ngelakoni, Ngompeni’ Ahmad Lutfhi