Calon Wali Kota Solo dari jalur independent Bagyo Wahyono gunakan hak pilihnya di TPS 008 Kelurahan Penumping. Bagyo datang bersama istri dan tiga anaknya.
- Pengunduran Diri Bupati Karanganyar Mulai Diproses DPRD Setempat
- KPU Purworejo Sortir Surat Suara
- M. Qodari: Mahfud Mundur untuk Menyelesaikan Masalah Diri Sendiri
Baca Juga
Calon Wali Kota Solo dari jalur independent Bagyo Wahyono gunakan hak pilihnya di TPS 008 Kelurahan Penumping. Bagyo datang bersama istri dan tiga anaknya.
Dengan menggunakan baju batik motif Truntum dan berpeci hitam Bagyo menuju TPS. Sebelum memasuki lokasi, diwajibkan untuk cuci tangan, pengukuran suhu. Menggunakan sarung tangan plastik kemudian mendaftar dan menunggu antrian dipanggil.
Setelah mendapatkan surat suara, Bagyo langsung menuju bilik suara untuk memberikan hak pilihnya, kemudian memasukkan ke dalam kotak suara.
Kepada media usia pencoblosan, calom walikota Solo yang diusung ormas Tikus Pithi Hanata Baris ini sebut di masa pandemi ini pencoblosan agak berbeda. Lebih jaga jarak dan penerapan protokol kesehatan.
"Jadi harus benar-banar ditaati protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19. Dengan mematuhi protokol kesehatan corona segera pergi dari bumi nusantara," papar Bagyo, Rabu (9/12).
Bagyo juga menyebut, jika paslon Bagyo Wahyono - FX Suparjo (Bajo) bisa menang dalam pilwalkot kota Solo. Saat ini Bajo berjuang untuk rakyat yang butuh keadilan.
"Saya berasal dari masyarakat kecil dan memahami apa yang dibutuhkan dan akan saya perjuangkan," imbuhnya.
Seandainya nanti indepent ini diijinkan untuk duduk di balaikota ungkapnya, akan mengayomi semua baik termasuk parpol-parpol yang selama ini berkoalisi mendukung Gibran.
"Kami akan merangkul Gibran, mengayomi semua pihak, termasuk parpol-parpol yang berkoalisi mendukung Gibran. Kita punya jargon menang tanpa ngasorake. Aspirasi dari siapapun baik masyarakat, parpol akan kita akumodir semua. Karena independen ini milik rakyat, untuk rakyat," tandasnya.
Sehingga siapapun yang menang semua pihak harus legowo. Ini adalah kontestasi yang kondusif damai, penuh kesejukan. Dan inilah contohnya di era jaman baru.
"Semua harus legowo siapapun yang menang. Akan jadi saudara, tidak ada benturan, gesekan. Saya akan legowo. Begitu juga dengan mas Gibran saya harap juga sama. Dengan catatan tanpa kecurangan. Dan itu akan kita kawal terus," pungkasnya.
- Ternyata, Seluruh RS di Salatiga Tidak Mendapatkan Layanan Coblosan dari KPU
- AHY: SBY Bertemu Prabowo Lagi Setelah Sembuh
- Debat Publik Kedua Calon Bupati Tetap Dilaksanakan Live