Gunakan Uang Pribadi, Bhabinkamtibmas Polsek Kebakkramat Gagas Program Welas Asih

Aipda Suranto, anggota Bhabinkamtibmas Desa Nangsri, Polsek Kebakkramat saat menjalankan program “Welas Asih”yang digagasnya sendiri sejak tahun 2022 lalu. Dian Tanti/RMOLJateng
Aipda Suranto, anggota Bhabinkamtibmas Desa Nangsri, Polsek Kebakkramat saat menjalankan program “Welas Asih”yang digagasnya sendiri sejak tahun 2022 lalu. Dian Tanti/RMOLJateng

Aipda Suranto, anggota Bhabinkamtibmas Desa Nangsri, Polsek Kebakkramat menerapkan pedoman hidup yang mulia. Bahwa sebaik-baiknya orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain, hal itu diterapkan dalam kesehariannya termasuk saat berdinas.


Aipda Suranto, seorang anggota Polri yang lahir pada tahun 1984 di Kota Sragen, mulai berdinas di Kepolisian sejak tahun 2003, dan sejak tahun 2020 mengemban amanah menjadi anggota Bhabinkamtibmas Desa Nangsri, Polsek Kebakkramat, 

Sebagai Bhabinkamtibmas, Aipda Suranto melaksanakan program Door to Door sistem atau kunjungan rumah ke rumah. Tujuannya untuk mengetahui kondisi warga desa binaannya masih ada yang membutuhkan perhatian.

Salah satunya dengan menginisiasi program “Welas Asih”yang dimulai sejak tahun 2022 lalu. Bahkan program sosialnya tersebut juga 'merogoh' kantong pribadinya. Dengan  menyisihkan sedikit uang dari gaji bulanan supaya bisa berbagi kepada kaum duafa untuk meringankan beban warga binaannya yang membutuhkan.

Terbaru pada Minggu (19/1) Aipda Suranto mengunjungi sebuah rumah di Kebak Jetis, Desa Nangsri, Kec. Kebakkramat yang di huni pasangan lansia Gito Wiyono (79 Tahun) dan Yatmi (69 Tahun).

Pasutri lansia tersebut mengalami sakit gula dan Stroke.  Kedatangan Suranto kerumah tersebut juga membawa paket sembako. Selain paket sembako, Aipda Suranto juga memberikan sedikit tali asih untuk berobat Yatmi.

Melihat kedatangan Suranto, pasutri lansia tersebut tersenyum bahagia. Banyak doa ucapan terima kasih yang disampaikan keduanya. Yatmi terlihat berbaring di kasur karena sakit yang dideritanya. 

“Terima kasih sekali Pak, yang bapak berikan ini sangat bermanfaat bagi kami dan Semoga yang bapak perbuat ini menjadi amal ibadah bapak”, papar Yatmi. 

Aipda Surantobsampaikan arti dari program “Welas Asih” yaitu sebagaimana arti Bahasa Indonesia kata “welas asih” berarti rasa belas kasih yang mendalam atau sikap cinta kasih.

"Mulai saya lakukan di tahun 2022, dengan menyisihkan gaji bulanan agar bisa sedikit meringankan beban bagi yang membutuhkan," paparnya Selasa (21/1).

Dirinya memilih nama program ini “Welas Asih” yang artinya rasa belas kasih yang mendalam atau sikap cinta kasih, sebagaimana tugas Bhabinkamtibmas harus memiliki rasa empati kepada warga desa binaan.

”Saya ingin bantu, tapi bagaimana caranya agar tidak membebani orang lain. Makanya saya memutuskan untuk menyisihkan gaji setiap bulan untuk membantu mereka. Istri saya juga mendukung,” paparnya.

Disinggung berapa anggaran yang dia sisihkan tiap bulannya untuk membantu warga? Aipda Suranto mengatakan tidak menentu. Namun satu paket sembako yang dia berikan memiliki nilai Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu.

“Selama saya hidup, masih diberi kesempatan akan terus membantu sesama. Ini bisa menjadi jalan mencari pahala di kemudian hari,” pungkasnya.