Gus Rommy : Pengusutan Hoax Ratna Sarumpaet Harus Tuntas

Menanggapi kasus hoaks Ratna Sarumpaet menyeret banyak tokoh nasional, diantaranya Amin Rais yang hari ini dipanggil Bareskrim Polda Metro Jaya menurut Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy merupakan hal biasa.


"Itu (pemanggilan) sebagai saksi dalam kasus hoaks Ratna Sarumpaet dianggap hal yang wajar," ujar Romy usai Lokakarya politik strategi pemenangan pemilu 2019 sebagai eks Karisidenan Surakarta, Rabu (10/10/2018).

Terkait kasus tersebut, pihaknya meminta agar bisa diselidiki secara tuntas. Jangan sampai perkaranya mengendap dan hilang begitu saja. Karena ini menyangkut kebohongan terbesar atau mega hoax di Indonesia.

"Karena itu, PPP pernah mengusulkan 3 Oktober sebagai hari hoax nasional," ungkapnya.

Saat itulah hari dimana Ratna Sarumpaet mengakui bahwa dirinya melakukan kebohongan. Meski begitu, hal tersebut  tidak bisa dibiarkan begitu saja. Perlu penyidikan  apakah kasus  ini bagian dari orkestrasi, ataukah bagian dari skenario. Semuanya harus di bongkar agar kedepannya tidak ada lagi orang yang bermain-main dengan hoax.

"Sampai saat ini di berbagai media sosial masih banyak hoax yang ditebarkan dan digunakan untuk mendiskriditkan pemerintah," tandasnya.

Terkait informasi yang menyebut Amin Rais akan didampingi massa saat hadir memenuhi panggilan  penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus kebohongan Ratna Sarumpaet, menurutnya hal itu tidak perlu dilakukan.

Pengerahan massa terlalu berlebihan. Seperti menyampaikan pesan tidak bersahabat terhadap pemeriksaan. Ini baru pemeriksaan biasa belum ada status hukum apapun terkait pemeriksaan tersebut. 

"Dan saya yakin Pak Amin adalah seorang yang matang dan berpengalaman. Jadi untuk menghadapi seorang penyidik kepolisian masa perlu bawa banyak (orang)," pungkasnya.