Kecemasan melanda nasabah BMT Nurussa'adah, sebuah koperasi simpan pinjam yang berbasis di Desa Samborejo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan.
- Anggota BMT Dinar Mulia Kesulitan Tarik Dana, Gelar Aksi Di Karanganyar
- Wonogiri: Rencanakan Pendirian Kopdes Merah Putih Bertahap Sesuai Kesiapan Desa
- Koperasi Merah Putih: Solusi Ekonomi Rakyat Atau Proyek Politik Pemerintah?
Baca Juga
Mereka menghadapi ketidakpastian pengembalian dana mereka, menyusul janji pencairan yang gagal dipenuhi.
Aminah, seorang nasabah berusia 58 tahun dari Desa Samborejo, mengungkapkan kekecewaannya.
"Sejak sebelum Lebaran, kami tidak bisa menarik tabungan kami. Kami dijanjikan pencairan pada tanggal 19 April, namun itu tidak terjadi dan sekarang diundur ke tanggal 3 Mei," ujarnya, Senin (22/4).
Nasabah lain, Khusnul (30) dari Desa Sepacar, juga menyampaikan kekhawatirannya.
"Saya sudah menjadi nasabah selama lima tahun dan memiliki dua jenis tabungan dengan total Rp 20 juta. Saya khawatir uang saya tidak akan kembali karena BMT hanya memprioritaskan tabungan Idul Fitri," tuturnya.
Agus Isnanto, pengurus BMT Nurussa'adah, meminta maaf atas situasi yang tidak terduga ini.
"Kami telah mempersiapkan dana untuk Lebaran sejak tiga bulan lalu, namun karena jumlah pengambilan yang besar dan terjadi rush, dana talangan yang kami harapkan malah batal," jelasnya.
Menurut informasi terkini, lebih dari 200 nasabah belum dapat mencairkan dana simpanan mereka, dengan total likuidasi mencapai Rp 1,4 miliar.
Manajemen BMT Nurussa'adah berjanji akan bertanggung jawab atas musibah yang terjadi untuk pertama kalinya dalam 25 tahun berdirinya koperasi.
- Anggota BMT Dinar Mulia Kesulitan Tarik Dana, Gelar Aksi Di Karanganyar
- Wonogiri: Rencanakan Pendirian Kopdes Merah Putih Bertahap Sesuai Kesiapan Desa
- Koperasi Merah Putih: Solusi Ekonomi Rakyat Atau Proyek Politik Pemerintah?