- SAR: Garda Terdepan Dalam Operasi Kemanusiaan Jelang Lebaran 2025
- Petugas Gabungan Di Lokasi Longsor Petungkriyono Terkendala Akses Sulit Dan Cuaca Buruk
- Mutasi Para Perwira Tinggi Dan Jabatan Strategis Dalam Tentara Nasional Indonesia
Baca Juga
Hari ketiga paska dikabarkan hanyut di Sungai Dermaganti Singorojo Kendal pada Sabtu (17/2), Mbah Salimin belum juga ditemukan.
Tim Basarnas Semarang bersama tim SAR gabungan masih berupaya mencari kakek berusia 62 tahun itu, dengan menyisir lokasi di sekitar sungai.
Kepala Basarnas Semarang Budiono saat dikonfirmasi mengungkapkan, warga Dusun Kaliereng RT 17/10 Kelurahan Cening, Kecamatan Singorojo, Kendal itu dilaporkan hilang saat akan kebun aren miliknya untuk menyadap aren (nderes) pukul 13.00 WIB.
Namun, usai nderes ada warga yang melihat survivor turun dari ladangnya dan pulang dengan menyeberangi sungai yang memiliki lebar 25-30 meter tersebut. Dan hingga malam sang kakek belum juga kembali.
"Kami mendapatkan laporan pada hari (minggu lalu dari BPBD Kendal bahwa telah hilang atas nama Mbah Salimin di sungai Dermanganti Singorojo pada jam 1 siang dan saat ini tim sedang melakukan pencarian bersama Tim SAR gabungan lainnya" kata Budiono saat dikonfirmasi RMOLJateng, Selasa (20/2).
"Kuat dugaan si kakek hanyut karena saat kejadian arus sedang deras dan ketinggian air sungai juga naik karena daerah selatan habis hujan deras. Untuk tipikal sungainya sendiri berbatu dan saat surut ketinggian hanya sebatas betis orang dewasa" ungkap Budiono lagi.
Dia juga menjelaskan, upaya pencarian tim SAR dengan menerjunkan dua SRU untuk melakukan pencarian.
SRU 1 melakukan penyisiran Sungai dari Kedung Kirik Sampai Dengan Jembatan Singorojo Kurang Lebih 3 KM. Dan, SRU 2 Melakukan Penyisiran dari Jembatan Singorojo Menuju Ke Bendung Juwero Kurang Lebih 5 KM
Tim SAR gabungan terus mencari dengan cara penyisiran disepanjang sungai berbatu tersebut sejauh 5 kilometer namun belum membuahkan hasil.
Budiono mengingatkan untuk selalu meningkatkan kewaspadaan saat hendak melakukan aktivitas di sungai, apalagi dalam musim penghujan seperti sekarang ini.
"Lengah sedikit atau bahkan mengabaikannya bisa berakibat kehilangan nyawa," pungkas Budiono.
- Puncak Arus Mudik, One-Way Akan Diberlakukan Dari Gerbang Tol Cikatama-Kalikangkung
- Wawali Iswar Aminuddin Apresiasi Bazar Ramadan Muktiharjo Kidul
- SAR: Garda Terdepan Dalam Operasi Kemanusiaan Jelang Lebaran 2025