Bertepatan dengan hari Santri yang jatuh hari ini, Ponpes Almuayyad Mangkuyudan menggelar acara peringatan secara internal dan terbatas.
- Jadi Dosen Tamu, Walikota Semarang Paparkan Strategi Keberhasilan Ekonomi Kota Semarang
- SMK Ma'arif 6 Ayah Surati Polres Kebumen, Ini Isinya
- SMA Al-Ma’ruf dan SMK RUS Kudus Merajai Lomba Essai Nasional Dekan Cup UMK
Baca Juga
Bertepatan dengan hari Santri yang jatuh hari ini, Ponpes Almuayyad Mangkuyudan menggelar acara peringatan secara internal dan terbatas.
Pimpinan Ponpes Al Muayat Solo Muh Faishol Rozaq sebut, peringatan Hari Santri di tengah Pandemi Covid-19 ini, pihaknya mengajak para santri untuk sehat dan kuat menuju Indonesia kuat.
Salah satunya dengan cara merubah perilaku santri yang semula biasa menuju yang luar biasa untuk menjaga kesehatan, menjaga imun dan menjaga lingkungan pesantren.
"Artinya dengan hari Santri tahun ini kita tetapkan pola hidup sehat bagi seluruh santri dan pengasuh, dan pengurus terapkan pola hidup sehat," ungkapnya, Kamis (22/10) siang.
Terkait antisipasi penyebaran Covid-19 di ponpes, Muh Faishol Rozaq sebut memang tidak bisa menghindarinya.
"Artinya hal itu bisa terjadi dimana dan pada siapa saja. Baik ponpes perkantoran, di pasar atau dimana saja," imbuhnya.
Khusus di Ponpes ini, ada program Jaga Santri. Tujuannya, untuk mengawasi pelaksanan protokol kesehatan dan memonitor kesehatan santri setiap saat. Dengan mempersiapkan tim tenaga medis yang siap 24 jam untuk memberikan pertolongan jika dibutuhkan.
"Selain tenaga medis juga melibatkan pengasuh dan santri senior untuk program Jaga Santri," tuturnya.
Ditambahkan Muh Faishol, karena kondisi pandemi Covid-19 dilaksanakan secara sederhana.
Salah satunya mengadakan lomba antar santri namun dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan.
"Puncaknya malam nanti dengan acara doa bersama di Ponpes," papar Muh. Faishol Rozaq.
Sebelumnya, Ponpes juga mengadakan upacara yang diikuti sekitar 70 santri dan para pengurus ponpes Al Muayyad. Dari total santri yang ada sekitar 950, yang ikut upacara hanya 30 santri.
"Jumlah peserta kita batasi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan seperti social distancing, dan menggunakan masker," pungkasnya.
- 100-an Angkot Salatiga Siap Layani Pelajar Saat PTM
- Literasi Berbasis Inklusi, Dinperpusar Ajak Warga Demak Buat Produk Dari Kain Perca
- Sokola Institute Indonesia Raih UNESCO Confucius Prize for Literacy 2024
