Pemerintah Kota Semarang melakukan upaya pengeboman menggunakan air dari udara di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang sebagai upaya pemadaman titik-titik api masih menyala.
- Peningkatan Produksi Pangan Jadi Prioritas Pemkot Semarang
- Wamentan Pantau Sembako, Wali Kota Semarang Sekalian Gelar Operasi Pasar
- Pamitan, Mbak Ita Minta Maaf Kepada Masyarakat
Baca Juga
Helikopter jenis Super Puma dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) digunakan untuk melakukan water bombing diterjunkan langsung untuk memadamkan sekitar 30 titik api pasca kebakaran di TPA Jatibarang, Semarang, Sabtu (23/9).
Sekira pukul 13.00 WIB, helikopter water bombing mulai bergerak dari Pangkalan Udara Utama Angkatan Darat (Lanumad) Bandara Ahmad Yani menuju Waduk Jatibarang untuk mengambil air akan digunakan untuk penyiraman. Helikopter water bombing terbang membawa tangki air dengan kapasitas 4000 liter dan mampu membantu pemadaman dari udara selama 3-4 jam.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu memimpin langsung kegiatan ini.
"Api memang sudah padam, tapi masih ada bara api di dalam. Dari pantauan drone terdapat 30 titik bara api, sembilan di bagian perengan bukit sebelah barat, 19 titik di tengah dan tambahan dua titik baru," kata Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu, Sabtu (23/9).
Wali Kota Ita menjelaskan, pemadaman bara api menggunakan helikopter water bombing sesuai dengan instruksi Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, beberapa waktu lalu meninjau lokasi kebakaran.
Sementara itu, Tenaga Ahli Kepala BNPB, Hery Setiono mengatakan, satu unit helikopter water bombing didatangkan tersebut akan melakukan pemadaman di lokasi titik-titik bara api di TPA Jatibarang.
"Kita survei dulu, lokasinya di mana saja untuk kemudian nanti kita tentukan cara manuvernya seperti apa. Nanti ada beberapa cara pemadaman, seperti dengan penyiraman air untuk menentukan kedalaman titik apinya atau dengan dengan cara mengupas lapisan sampahnya," katanya.
Hery menjelaskan, untuk pemadaman tersebut air yang digunakan sesuai koordinasi dengan pihak Pemkot Semarang diambilkan dari danau BSB atau dari waduk Jatibarang.
"Ini helikopter water bombingnya yang kemarin dari Malang memadamkan kebakaran lahan hutan di Gunung Arjuno dan Bromo. Sebenarnya ada dua di Solo, tapi kemarin ada panggilan di Semarang dan akhirnya kita kirim satu untuk membantu pemadaman," katanya.
Helikopter tersebut sebelumnya juga melakukan water bombing saat kebakaran TPA Putri Cempo Surakarta beberapa waktu lalu dan hingga kini prosesnya sebenarnya belum secara sepenuhnya selesai.
"Water bombing yang di TPA Putri Cempo Surakarta belum sepenuhnya selesai, tapi kita nilai terkendali. Sehingga unit helikopternya kita upayakan bisa bergeser di sini (TPA Jatibarang)," katanya.
Dia mengatakan, di Jawa Tengah sendiri disiagakan satu unit helikopter BNPB yang difungsikan untuk melakukan water bombing untuk menangani kejadian kebakaran. Selain di Jawa Tengah, unit helikopter pemadam menggunakan air tersebut juga tersebar di 6 provinsi prioritas yang untuk menangani adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Tim survey dari BNPB sendiri dalam prosesnya berusaha mencari tahu kedalaman titik bara api yang tersebar di TPA Jatibarang. Untuk itu mereka melakukan teknik pengupasan tumpukan lapisan sampah menggunakan air, sehingga selanjutnya nanti bisa ditentukan durasi penyiraman dibutuhkan.
- Peningkatan Produksi Pangan Jadi Prioritas Pemkot Semarang
- Wamentan Pantau Sembako, Wali Kota Semarang Sekalian Gelar Operasi Pasar
- KP2KKN Jawa Tengah : Kasus Mbak Ita Harus Jadi Pelajaran