Calon Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi melakukan donor plasma darah guna penyembuhan pasien COVID-19 di Kota Semarang.
- Viral Tiktok Es Teh Jumbo, Ahli Gizi RS UNS Ingatkan Bahaya Bagi Kesehatan
- Usai Santap Nasi Kotak Hajatan, Puluhan Warga Gentan Alami Keracunan
- Kasus Covid-19 Melandai, IGD RSWN Kota Semarang Sepi
Baca Juga
Calon Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi melakukan donor plasma darah guna penyembuhan pasien COVID-19 di Kota Semarang.
Bertempat di RSUP Dr. Kariadi Kota Semarang, Hendi sapaan akrabnya,melakukan serangkaian pengecekan kesehatan sebelum menjalani proses pengambilan plasma darah, Kamis (3/12).
Transfusi Plasma Convalescent yang merupakan antibodi eks pasien Covid-19 saat ini menjadi salah satu metode paling efektif untuk menyembuhkan pasien Covid-19.
Selain itu dapat menekan jumlah pasien yang terpapar virus tersebut. Secara detail, transfusi plasma convalescent merupakan terapi yang menggunakan bagian plasma darah penyintas COVID-19 yang telah sembuh.
Pasalnya, saat seseorang terinfeksi virus corona, sistem imun tubuhnya akan mulai memproduksi antibodi, khususnya sel pelindung yang mengenali dan melawan virus corona dan tersimpan dalam darah.
Untuk itu, penyediaan plasma convalescent bagi pasien Covid-19 saat ini juga dianggap menjadi salah satu upaya konkrit dalam penanganan virus Corona.
Hendi sendiri menjadi pendonor plasma darah setelah sempat terpapar Covid-19, dan dinyatakan sembuh usai menjalani perawatan selama 10 hari.
Dirinya saat itu juga termasuk pasien Covid-19 yang sembuh setelah melakukan serangkaian penyembuhan dengan terapi plasma convalescent.
Maka dengan cukup efektifnya penyembuhan melalui metode tersebut, Hendi mendukung terapi plasma convalescent untuk bisa digencarkan lebih masif.
"Saya salah satu orang yang terkena Covid dan merasakan kesembuhan lewat metode plasma convalescent. Alhamdulillah saya merasakan bahwa ini metode yang luar biasa untuk membantu kesembuhan. Sehingga saya berdiskusi dengan para dokter, untuk metode ini bisa dimasifkan untuk membantu masyarakat Kota Semarang yang sedang terkena Covid-19," tutur Hendi usai melakukan transfusi darah.
Namun di sisi lain, Hendi menyebutkan masih ada sejumlah kendala untuk melakukan terapi plasma convalescent secara masif dalam penganangan Covid-19, khususnya di Kota Semarang.
"Pertama, tidak semua orang yang sudah sembuh bisa mendonorkan plasma darahnya, karena harus tidak memiliki komorbid. Kedua, meskipun ada yang bisa menjadi pendonor, tidak semua mau melakukannya," terangnya.
Untuk itu Hendi mengharapkan masyarakat, khususnya di Kota Semarang, yang telah sembuh dari Covid-19 dapat memiliki kesadaran diri untuk bisa ikut mendonorkan plasma darahnya.
"Sehingga, covid ini memang belum selesai, tapi kita tidak perlu takut selama menjalankan protokol kesehatan dalam setiap kesempatan apapun. Karena kalau ini bisa dilakukan, Insya Allah masyarakat bisa lebih baik dan lebih sehat lagi," pungkasnya.
- Kepala Daerah Kunci Implementasi GERMAS
- Tak Ada Lagi RT Zona Merah di Kota Semarang
- Hingga Februari Ada 7 Kasus Meninggal Akibat Covid-19