Hingga Februari Ada 7 Kasus Meninggal Akibat Covid-19

Kepala DKK Kota Semarang, dr. Abdul Hakam/RMOLJateng
Kepala DKK Kota Semarang, dr. Abdul Hakam/RMOLJateng

Dinas Kesehatan Kota Semarang mencatat dari awal Januari hingga Februari 2022 baru ada 7 kasus meninggal dunia akibat Covid-19 yang ada di Kota Semarang.


Meski tidak diketahui mereka yang meninggal terpapar virus varian Delta atau Omicron, namun angka ini terbilang cukup kecil dibanding dengan jumlah kasusnya yang terus meningkat setiap harinya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan 3 kasus yang meninggal ini karena belum mendapatkan vaksin, sementara 4 kasus lainnya karena faktor usia yang sudah lanjut serta memiliki komorbid.

"Sejauh ini sudah ada 7 kasus kematian akibat Covid-19, 3 diantaranya dari luar kota Semarang dan variannya tidak tahu karena tidak diperiksa," kata Hakam kepada RMOLJateng, Jumat (11/2).

Hakam menyampaikan pada hari ini saja sudah ada 524 kasus aktif, 453 diantaranya adalah warga Kota Semarang dan 71 lainnya adalah warga luar Kota Semarang. 

Dia juga mengatakan hingga hari ini belum ada temuan kasus baru di masyarakat, selain temuan kasus di sekolah dan kontak eratnya dari hasil tracking yang dilakukan Dinkes.

Selain itu, Dinkes juga masih terus melakukan testing dan tracing dan setiap harinya bisa diambil antara 1.500-2.000 sampel. Dari ribuan sampel yang diambil, ada sekitar 150 an sampel yang dinyatakan positif.

"Meski kasusnya banyak, tapi tingkat kesembuhannya juga tinggi," imbuhnya.

Saat ini Dinas Kesehatan tengah fokus pada pasien-pasien yang melakukan isolasi mandiri. Pasalnya dari ratusan kasus memang paling banyak adalah pasien yang melakukan isolasi mandiri. Mereka yang isoman memang biasanya tidak bergejala atau hanya gejala ringan seperti batuk.

Mereka yang bergejala ringan memang diusahakan bisa isolasi mandiri. karena jika harus dirujuk ke isolasi terpusat, biasanya pasien justru akan cepat bosan dan stres.

"PR kita adalah memanage pasien isoman dengan baik jadi kita siapkan counter, obatnya kita kirim, untuk mengurangi orang-orang yang dirujuk ke rumah sakit karena kondisinya buruk," terangnya.

Meksi terpapar varian Omicron, lanjut Hakam, yang gejalanya terbilang ringan dibanding varian Delta, namun jika tidak mendapat penanganan dengan baik maka bisa saja menjadi lebih parah.

"Sekarang ini secara teori omicron ringan tapi kalau tidak dilakukan 3 T dengan baik itu pasti akan turun kondisinya dan itu yang kita jaga," pungkasnya.