Hingga Bulan Maret 2020, terdapat ribuan kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Tengah.
- Ganjar Pranowo Upayakan Agar Antusias Masyarakat Ikut Vaksinasi Tidak Pupus
- Dijemput Pihak Kecamatan Mijen, Nenek 93 Tahun Ikut Vaksin
- Bupati Demak Tegaskan Santriwan dan Santriwati Tidak Lakukan Pernikahan Dini
Baca Juga
Jumlahnya mencapai 2.115 kasus penyakit dengan tingkat kematian hingga 40 orang meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan, Cilacap tercatat sebagai wilayah dengan jumlah kasus DBD tertinggi, mencapai 216 kasus dengan 3 pasien meninggal.
Kemudian, Kota Semarang dengan jumlah penderita mencapai 154 pasien, dua diantaranya meninggal. Selanjutnya, Kabupaten Jepara yang tercatat 136 penderita dengan satu orang meninggal. Disusul Kabupaten Banyumas dengan 132 kasus tiga meninggal dunia, Kabupaten Klaten dengan 131 penderita meninggal tiga orang.
Kabupaten Kebumen dengan 124 kasus empat orang meninggal dunia, kemudian Kabupaten Purbalingga dengan 99 penderita dua orang meninggal, Kabupaten Brebes ada 87 kasus DBD dua meninggal. Terakhir, Kabupaten Banjarnegara dengan 62 kasus tiga meninggal dunia.
"Intinya semua wilayah di Jateng ada temuan kasus. Memang negara kita ini tropis, jadi endemik DB. Maka itu kami minta dioptimalkan juru pemantau jentik. Agar bekerja maksimal," kata Yulianto, Senin (13/4).
Dia mengingatkan, hingga saat ini wilayah Jateng masih mengalami hujan dan memasuki musim pancaroba. Pihaknya meminta warga waspada dengan memantau tampungan air dan menjaga kebersihan lingkungan.
"Galakkan gerakan PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dengan menguras, membersihkan, menutup tempat tampungan air, dan menaburkan bubuk larvasida jika perlu," tandasnya.
- Dukung Indonesia Emas, Rembang Transformasi Layanan Kesehatan
- Kota Semarang Akan Punya Empat Rumah Sakit Baru
- Emoh Ditolak, Pemkot Semarang Ingatkan Pentingnya Vaksinasi