Fenomena hujan es menggegerkan warga desa/kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan. Hal itu turut mengagetkan Edy Setiawan warga sekitar.
- Media Besar Turut Bersaing Dalam Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2024
- DPUPR Blora : Longsor di Desa Pilang Berpotensi Merusak
- Awas Jalur Semarang-Demak Bisa Macet Panjang Senin Pagi
Baca Juga
"Kaget juga tadi. Kejadiannya sekitar pukul 13.00, sekitar sejam-an," katanya saat dihubungi, Senin (21/2) malam.
Ia bercerita, bahwa hujan es itu membuat kaget warga. Tidak sedikit yang mengabadikan momen langka itu dengan smartphone.
Edy menyebut hujan es terjadi di empat desa sekitar kantor kecamatan Kandangserang. Empat desa itu antara lain Kandangserang, wangkelang, Bubat, dan Bojong Koneng.
"Besarnya sejempol-jempol paling. Suara klutuk-klutuk dan sempat bikin warga. Tapi tidak ada laporan kerusakan tadi," ujarnya.
Hujan disertai butiran es juga terjadi di Desa Bulakan, Kecamatan Belik.
Informasi yang dihimpun, fenomena hujan es atau ‘Hail’ bisa terjadi saat periode musim hujan. Penyebabnya adalah aktifnya monsun Asia yang memicu terbentuknya ‘Low Pressure Trough’ di Laut Jawa hingga Laut Arafuru.
Pemanasan semisal di iKabupaten Pemalang dan Kabupaten Pekalongan bisa memicu penguatan besar. Bersanding dengan atmosfer labil, penguapan membentuk awan konvektif yang menjulang tinggi (deep convection).
Penguapan itu melewati freezing level. Sehingga sebagian besar awan tersebut berupa es. Lalu saat jatuh, tidak semua es luruh.
- Ratusan Mahasiswa di Semarang Tolak Efisiensi Anggaran
- Diduga Rem Blong, Truk Tangki Pertamina Alami Laka Lantas di Turunan Tanah Putih, Kernet Tewas
- Gempa Magnitudo 4,3 Guncang Pantura Barat, 23 Rumah di Brebes Rusak