HUT Ke-474 Kota Semarang, Hendi Ziarah Tahunan Ke Makam Sunan Pandanaran II

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi melaksanakan agenda ziarah tahunan ke makam Sunan Pandanaran II atau Sunan Bayat di Bayat, Klaten.


Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi melaksanakan agenda ziarah tahunan ke makam Sunan Pandanaran II atau Sunan Bayat di Bayat, Klaten.

Namun berbeda dari pelaksanan biasanya, kegiatan rutin tersebut dilaksanakan dengan berbagai pembatasan, diantaranya seperti membatasi jumlah peserta, menyingkat waktu pelaksanaan, hingga merubah konsumsi yang biasanya disajikan secara prasmanan menjadi nasi box.

Namun menurut Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut, pelaksanaan kegiatan ziarah dengan pembatasan ini lebih baik dari tahun sebelumnya.

Sebab, pada tahun lalu kegiatan ziarah tersebut urung dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang, karena adanya masa pandemi.

"Kegiatan ziarah pada tahun ini agak sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena masih dalam masa pandemi Covid-19. Bahkan tahun lalu ketika awal dimulainya pandemi Covid-19, kita hanya bisa mendoakan para leluhur di rumah masing-masing," ujar Hendi.

Sementara itu, Hendi menuturkan bahwa prinsip dari ziarah ini adalah agar seluruh pihak di Pemerintah Kota Semarang tidak lupa pada sejarah pendahulunya.

"Bahwa tradisi kita untuk berziarah ini adalah selain mendoakan para leluhur, juga mengingat sejarah bahwa Sunan Bayat adalah salah satu pendiri Kota Semarang, untuk kemudian kita dapat mewarisi nilai-nilai perjuangan Beliau,†terangnya.

Adapun Sunan Bayat merupakan Bupati kedua Semarang, yang mana selain sebagai pemimpin wilayah Semarang, Sunan Bayat juga merupakan tokoh penyebar agama Islam yang dikenal memiliki ilmu yang tinggi.

Setelah tak lagi menjabat Bupati Semarang, Sunan Pandanaran menetap di Bayat, Klaten, hingga dikenal dengan nama Sunan Bayat.

Untuk itu Hendi berharap jajarannya di Pemerintah Kota Semarang dapat senantiasa meneladani kepemimpinan Sunan Bayat.

"Kepada kawan-kawan di Semarang dan Pemerintah Kota agar dapat mewarisi nilai-nilai perjuangan Sunan Bayat, dimana dalam perjuangannya berhasil membesarkan sebuah wilayah yang tadinya merupakan dusun Pragota menjadi semakin besar dan dinamakan Semarang," tutur Wali Kota Semarang itu.

Di sisi lain, Hendi pun menekankan peringatan ulang tahun Kota Semarang ke-474 bisa menjadi momentum bagi seluruh jajaran Pemerintah Kota Semarang untuk meneruskan perjuangan yang telah dirintis oleh Sunan Bayat.

"Kami berusaha nguri-nguri tradisi, karena beliau adalah salah satu pendiri Kota Semarang, yang butuh usaha yang luar biasa agar menjadi Semarang yang seperti sekarang,†tambah Hendi.