Situs Dudukan, Bukti Keberadaan Hinduisme di Demak

Istimewa
Istimewa

Keberadaan arca situs Dudukan yang terletak di Desa Blerong, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak, kian menampakkan rekam jejak adanya peradaban hinduisme di Kota Wali itu.

Sebab, Situs Dudukan tersebut menggambarkan kekhasan aliran Siwa atau Siwa Siddantha yang diperkirakan berkembang sekitar abad 5 sampai 10 Masehi. Atau saat masa Kerajaan Kalingga hingga era Kerajaan Mataram Kuno. 

Hal itu diperkuat dengan adanya tiga arca bersimbol aliran Siwa, berupa arca Ganesha, arca Lingga Yoni dan Arca Durga yang ada di kawasan situs Dudukan. 

Diketahui, arca Lingga Yoni sebagai simbolisasi dalam pemujaan dewa Siwa mempunyai makna sebuah harapan, kemakmuran, kesuburan dan keselarasan hidup.

Roni Sulfa Ali, Analis Cagar Budaya dan Koleksi Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Demak, menjelaskan, bahwa berdasarkan catatan Belanda, situs Dudukan telah ada sekitar tahun 1911/1914M.

Roni menyampaikan hingga kini kondisi situs ini masih terjaga dengan baik berkat kepedulian masyarakat setempat.

“Masyarakat sekitar menyebutnya ‘Mbah Dudukan’ yang berasal dari kata duduk, karena arca Ganesha yang dimaksud posisinya duduk. Jadi dikenal dengan julukan Mbah Dudukan atau orang yang dihormati,” ungkap Roni.

Lebih lanjut Roni mengatakan bahwa di awal penemuannya, situs ini masih dalam status dugaan cagar budaya. “Setelah melalui beberapa kajian mulai ditemukan titik terang dan kemudian dibuatlah naskah rekomendasi untuk menetapkan Situs Dudukan sebagai Cagar Budaya Kabupaten Demak,” jelasnya. 

Akhirnya, pada 26 Oktober 2022, Bupati menerbitkan Surat Keputusan untuk menetapkan status dari situs Dudukan ini sebagai Cagar Budaya. Selanjutnya situs ini diresmikan secara langsung oleh Eisti’anah, Bupati Demak, pada Selasa 30 Mei 2023.

Dengan status sebagai Cagar Budaya, situs Dudukan mulai menarik wisatawan lokal untuk mengunjunginya, termasuk kelompok kepercayaan.

Terbaru, ketua kelompok agama Hindu Demak meminta izin untuk menggunakan kawasan ini sebagai tempat ibadah.