Calon bupati dan wakil bupati Abdul Hafidz dan M Hanies Cholil Barro' menyatakan keterlibatannya dalam Pilkada serentak 2020 sebagai langkah memanifestasikan dua hal penting.
- Gus Wafa Tampung Aspirasi di Dapil I Rembang
- Gandeng Belinda, Samani: Kami Satu Paket!
- Event Budaya, Instrumen Efektif Pengawasan Partisipatif Pemilu
Baca Juga
Calon Bupati Rembang, Abdul Hafidz, menyatakan pihaknya ingin pencalonannya tersebut sebagai manifestasi pesan Bung Karno, Jas Merah.
"Yakni jangan sekali-kali melupakan sejarah. Maka kami maju untuk memperjuangkan sebuah cita-cita sebagaimana dahulu diharapkan Bung Karno, Indonesia sebagai negeri Baldatun Thoyibatun Warobbun Ghofur," kata Hafidz, Sabtu (5/9).
Hafidz juga menyatakan Manifestasi lainnya adalah Jas Hijau. Dia menerangkan bahwa artinya adalah jangan sekali-kali menghilangkan jasa ulama.
Pihaknya berkomitmen untuk akan selalu menjaga moral dan akhlak karena kekuasan itu, selain penting digunakan menyejahterakan rakyat, juga sarat dengan godaan.
"Baik itu godaan untuk memperkaya diri sendiri, maupun perilaku-perilaku yang tidak bermoral lainnya. Akhlak dan moral ini yang akan menjaga kami agar hal itu menjadi hal yang harus dihindari," tandasnya.
Oleh karena itu, ungkap Hafidz, pihaknya bersepakat untuk membangun Rembang pada lima tahun mendatang menjadi Rembang yang Gemilang demi masyarakat Rembang yang lebih makmur dan sejahtera.
"Ini adalah kontrak politik kami dan akan kami pertanggungjawabkan kelak pada masa akhir jabatan kepada seluruh masyarakat Rembang dan di hadapan Allah SWT," pungkasnya.
Menambahkan, M Hanies Cholil Barro', mengatakan bahwa inti dari Jas Merah dan Jas Hijau itu adalah kesejahteraan rakyat, bukan justru menghisap darah rakyat.
"Tanpa Jas Merah dan Jas Hijau tak akan terwujud kesejahteraan yang hakiki," tegas Gus Hanies.
- KPU Sukoharjo Libatkan 311 Warga Untuk Sortir Lipat Surat Suara
- Ulama Di Banten Nilai Tagar Ganti Presiden Bernada Makar
- PKS Karanganyar Minta Klarifikasi Terkait Keluarnya PKB Dari Koalisi Kebersamaan