Hari kedua, 'Jateng Dirumah Saja' membuat penginapan, hotel dan resort di Salatiga mengalami kerugian. Banyak pemesanan dibatalkan, lantaran enggan bermasalah saat memasuki Kota Salatiga.
- Warga Binaan Rutan Banjarnegara Terima Premi dari Usaha Cuci Kendaraan
- Kapolres Grobogan Beri Apresisasi Polwan
- KPU Batang Tetapkan 621.760 Penduduk Masuk Daftar Pemilih Sementara Pilkada 2024
Baca Juga
Hari kedua, 'Jateng Dirumah Saja' membuat penginapan, hotel dan resort di Salatiga mengalami kerugian. Banyak pemesanan dibatalkan, lantaran enggan bermasalah saat memasuki Kota Salatiga.
Sales Marketing Manager D'Emmrick Hotel Salatiga Martinus Budi mengaku, banyak calon tamu yang membatalkan reservasinya.
"Hingga saat ini, ada beberapa tamu yang merubah tanggal reservasi. Rata-rata karena pada tidak berani melanggar peraturan," kata Martinus Budi, saat dikonfirmasi wartawan Minggu (7/2).
Sejak Sabtu (6/2) ke Minggu (7/2), okupansi hanya sekitar 30 persen saja. Sehingga, perkiraan dari tamu yang pending untuk waktu menginapnya bisa dianggap 30% 'revenue' itu.
"Sementara ini hanya dari revenue yang bisa nutup untuk operasional," tandasnya.
Hal serupa juga diungkapkan Marcomm Grand Wahid Hotel Salatiga, Doddy Rummata. Dia mengaku, kondisi di hotel bintang lima itu justru sudah mengalami penurunan sejak Januari 2021.
"Apalagi ini weekend, biasanya 50-60% ini cuma 10-20%. Dari Januari malah sudah down," papar Doddy Rummata.
Adanya tamu yang cancel dari luar kota, menambah parah kondisi okupansi. Sehingga, jika di hitung dari okupansi per bulan tidak untung .
"Tapi, rugi juga tidak Sementara masih bisa berjalan. Karena kita masih ada pemasukan dari delivery resto, karaoke, gym, swimming," ungkapnya. [sth]
- Usai Divaksin, Warga Dapat Hadiah Bibit Tanaman Tabebuya
- Berikut Lokasi Salat Idul Fitri Muhammadiyah Karanganyar
- Bandara Ahmad Yani dan Adi Soemarmo Tak Buka Penerbangan Internasional, Kira-kira Akankah Ganggu Investasi di Jawa Tengah?