Industri Pengolahan Jateng Mengarah ke Green Economy

Sektor industri pengolahan di Jawa Tengah akan mulai diarahkan menuju "green economy" melalui Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2022.


Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra mengatakan, salah satu elemen penting dalam mewujudkan green economy adalah investasi hijau (green investment) menjadi elemen fundamental dalam meningkatkan kapasitas perekonomian jangka panjang. 

"Realisasi investasi renewable energy di Indonesia juga semakin meningkat terutama dari negara Tiongkok, Eropa, dan USA. Selain itu, penerbit green bonds juga tumbuh signifikan khususnya dari korporasi dan perbankan," terang Rahmat, di sela acara Central Java Investment Business Forum (CJIBF) Volume 1 2022 mengambil tema 'Green & Circular Economy: Pathway to Central Java Sustainable Development', Selasa (7/6), di Semarang. 

Menurut dia, ekonomi Jawa Tengah mengindikasikan pemulihan berkelanjutan, salah satunya didorong oleh investasi. 

"Pangsa investasi mencapai 31,76% dari total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Tengah, tertinggi kedua setelah konsumsi rumah tangga sebesar pangsa 60,14%," ujar dia. 

Investasi, lanjut dia, juga merupakan kontributor positif perekonomian Jawa Tengah, dengan tumbuh sebesar 6,86% (yoy) pada tahun 2021. Peningkatan investasi di Jawa Tengah didukung oleh sektor swasta dan pemerintah. 

"Di sektor swasta, investasi didorong oleh pembangunan sejumlah pabrik baru khususnya di beberapa kawasan industri baru yang mulai direalisasikan pada tahun 2021 dan berlanjut pada tahun ini. Pembangunan berbagai proyek infrastruktur pemerintah, yang terus mengalami peningkatan," kata dia. 

Menurut dia, investasi memegang peranan penting dalam mendorong perekonomian Jawa Tengah. Pada tahun 2021, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Jawa Tengah mencapai Rp31,31 triliun atau tumbuh 2,30% (yoy). Sedangkan, Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp21,24 triliun atau tumbuh 7,50% (yoy). 

"Kondisi ini mengindikasikan bahwa para investor asing mulai merealisasikan investasi di Jawa tengah seiring dengan iklim investasi yang kondusif dan perekonomian yang mulai membaik," tukas Rahmat.