Wawali Solo Pantau Lalu Lintas Perdagangan Hewan

Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) mulai merebak di wilayah Jawa Tengah. Penyebaran penyakit ini perlu diwaspadai tidak sampai masuk ke wilayah eks Solo Raya.


Di Sukoharjo, Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo menutup pasar hewan Bekonang. Langkah itu dilakukan untuk memutus mata rantai penularan virus yang menyerang hewan ternak.

Bahkan di Sragen, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, menemukan puluhan kasus penyakit mulut dan kuku atau PMK pada hewan. Atas temuan itu, Pemkab setempat memutuskan untuk menutup seluruh pasar hewan yang ada di Kabupaten Sragen.

Melihat kondisi tersebut, Kota Solo terus mewaspadai agar penyebaran penyakit ini tidak sampai masuk ke wilayah tersebut. Meski sejauh ini belum ditemukan kasus PMK, namun dinas pertanian sudah menyiapkan langkah antisipasi.  

"Kami memantau lalu lintas perdagangan hewan yang datang ke Kota Solo. Kalau di Kota Solo belum ada, sifatnya hanya informasi. Biasanya H-7 Hari Raya Kurban itu, hewan sudah mulai berdatangan. Nah, itu yang nanti akan dilakukan untuk antisipasi," jelas Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, Kamis (9/6). 

Disebutkan Teguh, dinas pertanian secara rutin berkeliling ketempat-tempat penampungan serta pemotongan hewan ternak untuk melakukan antisipasi penyebaran PMK. 

"Dengan begitu ternak yang terjangkit PMK tidak sampai masuk ke Solo," terangnya.

Langkah-langkah mitigasi, termasuk mengawasi arus perdagangan sapi di Kota Solo terus dipantau. Dari dinas peternakan telah menyiapkan langkah antisipasi apabila telah diketemukan kasus PMK di Solo.