Inggris mendesak warganya untuk segera meninggalkan Myanmar seiring
dengan meningkatnya kekerasan terhadap warga sipil oleh militer di sana.
- "Susi Susanti: Love All" Sukses Pukau Penonton Beijing International Film Festival
- Meutya Hafid Mewakili Indonesia Di AIAS, Apa Yang Akan Dibawa Ke Meja Pertemuan?
- Sputnik V 83 Persen Diklaim Efektif Melawan Varian Delta
Baca Juga
Inggris mendesak warganya untuk segera meninggalkan Myanmar seiring dengan meningkatnya kekerasan terhadap warga sipil oleh militer di sana.
Kementerian Luar Negeri Inggris mengeluarkan imbauan kepada warganya yang berada di Myanmar pada Jumat (12/3), dikutip dari Kantor Berita RMOL.
Dalam imbauan tersebut, kementerian meminta warga yang tidak dapat keluar dari Myanmar untuk tetap tinggal di dalam rumah.
"Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan (FCDO) menyarankan warga Inggris untuk meninggalkan negara itu dengan cara komersial, kecuali ada kebutuhan mendesak untuk tinggal," ujar kementerian, seperti dikutip Reuters.
"Ketegangan dan kerusuhan politik meluas sejak pengambilalihan militer dan tingkat kekerasan meningkat," sambung pernyataan itu.
Inggris sendiri telah mengutuk kekerasan yang terjadi di Myanmar dan menyerukan pemulihan demokrasi. Inggris juga tengah mempertimbangkan pemberlakuan sanksi tambahan karena meningkatnya kekerasan.
Kekerasan di Myanmar terjadi pada demonstran yang marah dengan kudeta militer pada 1 Februari. Mereka menuntut pembebasan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dan kembalinya proses demokrasi.
Aksi demonstrasi ditanggapi dengan kekerasan hingga penangkapan unjuk rasa.
Pada Kamis (11/3), sembilan pengunjuk rasa dilaporkan meninggal dunia di berbagai bagian negara itu, termasuk enam di kota Myaing, Myanmar tengah.
Kelompok hak asasi manusia Amnesty International menuduh junta menggunakan senjata medan perang pada pengunjuk rasa tak bersenjata dan melakukan pembunuhan terencana.
- Kemlu Rusia Minta AS Bebaskan Maria Butina
- Korea Selatan Minta Bantuan Dua Negara Cari Pendaki Gunung Yang Hilang
- Ratu Elizabeth II Kirim Ucapan Selamat Atas 73 Tahun Berdirinya Korea Utara