Berniat meningkatkan pembangunan pertanian pangan yang berkelanjutan di Jawa Tengah, Gubernur Ganjar Pranowo ingin agar Jawa Tengah dapat bertukar teknologi dengan Organization for Industrial, Spiritual and Cultural Advancement (OISCA) Jepang.
- Masih Ungkit Logistik, Bukti Pendukung Prabowo Tidak Percaya Diri
- WNI Yang Daftar Pemilu 2019 Di Australia Barat Masih Rendah
- Jokowi Akan Hadiri Pembekalan Caleg PDIP
Baca Juga
Ganjar mengungkap, Jawa Tengah memiliki learning center di Soropadan dengan fasilitas yang lebih bagus.
Tapi teknologinya itu yang kami ingin berbagi. Harapan kita akan saling mengisi dan nantinya mendapatkan kesempurnaan," terang dia, saat berkunjung di OISCA Karangpandan, Karanganyar, Rabu (1/8 ).
Ia berharap pertukaran teknologi itu nantinya bisa diujicobakan secara lanjut dan dicatat dengan detail. Sehingga nanti saat para petani yang ikut pelatihan sudah menyebar di seluruh Indonesia, masih bisa tercatat dengan lengkap komoditas, kualitas hingga jumlah produksinya.
Hal itu ungkapnya bisa dijadikan basis data yang memang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia. Bagi dia, data berguna bagi pemerintah dalam melakukan pengawasan dan pengontrolan pertanian.
Warga asli Karanganyar itu ingin berkompetisi tanaman pangan kelas dunia. Sebab menurutnya, hasil pertanian terutama tanaman pangan dengan kualitas tinggi itu sangat bisa diusahakan dan diproduksi, sehingga nantinya Jawa Tengah memiliki produk pertanian yang berkualitas tinggi.
"Jepang sudah siap jadi offtaker-nya (produk pertanian Jateng). Bahkan dari beberapa produk di Soropadan (Temanggung) itu sudah diekspor ke Singapura. Harapan kita, petaninya nanti dapat hasil yang baik," tambahnya.
- Masih Ungkit Logistik, Bukti Pendukung Prabowo Tidak Percaya Diri
- WNI Yang Daftar Pemilu 2019 Di Australia Barat Masih Rendah
- Jokowi Akan Hadiri Pembekalan Caleg PDIP