Masih Ungkit Logistik, Bukti Pendukung Prabowo Tidak Percaya Diri

Sikap partai-partai pengusung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang masih mengungkit tentang kekuatan partai dan logistik dalam mencari pendamping di Pilpres 2019 disayangkan.


Sebab, hal itu akan menjadi bukti bahwa partai-partai pengusung Prabowo tidak percaya diri dengan calon yang akan diusung, dan lebih mengutamakan kepentingan-kepentingan yang pragmatis.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio tidak memungkiri bahwa logistik merupakan elemen penting dan dibutuhkan dalam pilpres. Namun hal itu semestinya tidak perlu diungkap terlalu dini oleh partai-partai pengusung.

Itu bukti ketidaknyamanan dan kepercayaan diri. Kalau calon bagus, logistik nanti bisa datang sendiri," jelasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (6/8).

Dia menyarankan kepada partai-partai pengusung Prabowo untuk bisa menyatukan niat. Partai-partai penantang Joko Widodo harus bisa membuka diri pada tokoh luar partai yang memiliki elektabilitas, popularitas, dan daya pikat yang lebih tinggi dari tokoh-tokoh parpol.

Salah satu yang perlu menjadi pertimbangan, kata dia, adalah ekonom senior Dr Rizal Ramli. Dengan kemampuan yang dimiliki, Menteri Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu dinilai mampu memberikan solusi bagi Prabowo untuk memperbaiki ekonomi Idonesia saat ini.

Kalau Prabowo mau memperbaiki pertahanan Indonesia, RR (sapaan Rizal Ramli) juga punya solusinya. Kalau Prabowo mau blusukan lebih dahsyat dari Jokowi, RR itu tahu caranya," ujar Hendri.

Jika niatan tadi disetujui, maka jangan ragu ambil tokoh dari luar parpol," sambung pendiri Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) ini.

Hendri bahkan menilai pendukung Prabowo akan rugi jika tidak menggandeng Rizal Ramli. Sebab, jika sampai RR diambil oleh Jokowi, yang tidak mensyaratkan dukungan partai dan uang, maka mantan Menko Kemaritiman itu bisa membawa sedikitnya 15 persen suara dan pemecahan masalah bangsa.

Benar itu, RR bisa memberi solusi ekonomi dan bisa meyakinkan rakyat bahwa ekonomi bisa lebih baik," tukasnya.