- Video: Menag Blusukan ke Pasar Tradisional Semarang
- Cut Tary, Dipuji Awet Muda
- Seribu Wisatawan Dievakuasi Dari 3 Gili
Baca Juga
Pesan untuk senantiasa mendirikan sholat disampaikan Nasaruddin Umar, Menteri Agama (Menag) pada peringatan Isra’ Mi’raj 1446 Hijriah. Diperingati setiap tanggal 27 Rajab, peringatan tahun ini jatuh di hari Senin (27/1).
Nassaruddin mengingatkan umat Islam akan salah satu ajaran penting dalam agama, yaitu salat yang menjadi pokok peringatan Isra’ Mi’raj.
“Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan suci Rasulullah SAW yang menjadi momentum kebangkitan dakwah Islam. Buah tangan dari perjalanan ini adalah salat,” terang Nasaruddin, di Jakarta, Minggu (26/1).
“Pesan terpenting dari Isra’ Mi’raj adalah menegakkan salat. Maka menegakkan salat merupakan wujud nyata implementasi dari peristwa tersebut,” lanjutnya.
Lebih lanjut Nasaruddin menjelaskan bahwa Isra’ Mi’raj merupakan salah satu dari tiga perjalanan penting dalam kehidupan kenabian Rasulullah SAW.
Jika hijrah dari Mekkah ke Madinah menjadi simbol transformasi sosial politik. Kemudian Haji Wada’ menandai kemenangan dakwah.
Maka Isra’ Mi’raj adalah puncak perjalanan spiritual seorang hamba menuju Allah SWT untuk mencapai kesempurnaan ruhani (insan kamil).
Disampaikan pula bahwa Rasulullah menyebut salat sebagai mi’rajnya orang mukmin. Salat tidak hanya mengajarkan kedisiplinan dan ketundukan kepada Sang Pencipta, tetapi sekaligus sarana untuk menebar kebaikan dan keselamatan melalui salam yang menjadi penutup ibadah salat.
“Jadi, salat itu mempunyai peran sebagai fondasi spiritualitas sekaligus tiangnya agama,” tegas Nasaruddin.
Nasaruddin menambahkan bahwa dengan fondasi spiritual yang kuat menjadi dasar untuk membangun nilai-nilai keadilan, kedamaian dan kesejahteraan di tengah masyarakat.
Karena, dalam salat terkandung ajaran tentang keseimbangan antara hubungan vertikal seorang hamba dengan Tuhannya dan horisontal dengan sesama manusia.
“Salat akan menjadi penguat spiritualitas umat dalam membangun bangsa. Kerika fondasi kuat maka nilai-nilai toleransi, persatuan dan harmoni sosial juga akan tmbuh subur,” tuturnya.
“Kesalehan indvidu yang terpelihara dari salat akan menunjukkan pada kesalehan sosial, sehingga bisa menjadi pilar pembangunan masyarakat yang adil dan bermartabat,” tandasnya.
- Peringati Isra Miraj, 313 Siswa SDN Proyonanggan 5 Batang Berikan Donasi Warga Terdampak Banjir
- AKBP Rosyid Hartanto : Ibadah Landasan Utama Jalankan Tugas dan Melayani Masyarakat
- Video: Menag Blusukan ke Pasar Tradisional Semarang