Ini Pesan Wasathiyah Din Syamsuddin Pada Puncak Milad Ke-61 UMS

Menandai puncak Milad ke-61 UMS, Din Syamsuddin, kembali menegaskan posisi Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi yang memberi pengaruh pada kemajuan Indonesia.


"Muhammadiyah ikut memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta. Tidak ada bumi tanpa matahari, antara Muhammadiyah dan negara harus saling membutuhkan dan melengkapi. Muhammadiyah membutuhkan pemerintah dan pemerintah juga membutuhkan Muhammadiyah. Kami konsisten menjalankan Wasathiyah Islam," kata Din Syamsuddin, saat menyampaikanTabligh Akbar di UMS, Sukoharjo, Sabtu (28/12) malam.

Din menyebut ada tujuh nilai utama  wasathiyah Islam yang dipegang teguh Muhammadiyah. Yakni Tawassut, yakni jalur tengah dan lurus. I'tidal, berperilaku proporsional dan adil dengan tanggung jawab.

Tasamuh, mengakui dan menghormati perbedaan. Syura, menyelesaikan masalah melalui musyawarah untuk mencapai konsensus.

Islah, terlibat dalam tindakan yang reformatif dan konstruktif untuk kebaikan bersama. Qudwah, merintis inisiatif mulia dan memimpin untuk kesejahteraan manusia. Dan Muwatonah, mengakui negara bangsa dan menghormati kewarganegaraan.

Pada kesempatan tersebut, juga melaksanakan countdown hitung mundur perhelatan Muktamar Muhammadiyah ke-48 pada Juli 2020 mendatang. Yang ditandai dengan pelepasan anak panah oleh Dahlan Rais, Ketua PP Muhammadiyah.

"Kesuksesan Muktamar Muhammadiyah nanti harus didukung banyak pihak. Persiapan harus matang, akan ada 1 juta warga Muhammadiyah dan masyarakat yang akan hadir," tandas Dahlan.

Puncak milad ke-61 UMS juga ditandai pertunjukkan ketoprak dengan didukung pemain yang istimewa. Yakni Din Syamsuddin, Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo, Rektor UMS Prof Sofyan Anif dan bintang tamu Tarzan Srimulat.