Insiden Di Pasar Kliwon, Ini Kronologi Versi Kepolisian

Sekelompok orang tak dikenal berpenutup kepala melakukan penyerangan di sebuah rumah di kawasan Pasar Kliwon, Jumat (9/8) malam.


Beberapa orang mengalami luka-luka akibat penyerangan tersebut dan saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit.

Kapolresta Solo Kombes Pol Andi Rifai  melalui Kapolsek Pasar Kliwon Iptu Adhis Dhani membenarkan adanya upaya pembubaran acara keluarga  yang digelar di salah satu  rumah di kawasan Pasar Kliwon.

"Memang benar ada insiden tersebut, tapi tidak itu yang dibakar-bakarnya," jelas Kapolsek Adhis saat dihubungi RMOLJateng, Minggu (9/8) siang.

Menurutnya acara tersebut adalah acara keluarga biasa, bukan acara keagamaan. Pemilik rumah mengadakan acara kumpul keluarga, sebab akan menggelar acara pernikahan anaknya.

Keluarga mengundang keluarga untuk datang dalam acara  makan-makan dan doa bersama jelang akad nikah.

Namun dari kelompok tertentu itu melihat saat kegiatan itu, adat istiadatnya daripada kelompok Syiah.

"Padahal itu acara manten (pernikahan) mau berdoa  bersama keluarga besok pagi gelar akad nikah," lanjutnya.

Ditambahkan Adhis, saat ini kasusnya sedang ditangani pihak kepolisian, untuk mendalami kasusnya, terkait siapa pelakunya dan terkait motifnya seperti apa.

"Saat ini masih dalam pengembangan penyelidikan," tegasnya.

Sementara itu Humas Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) Endro Sudarsono mengecam aksi tersebut. Pihaknya berharap agar Kepolisian lebih bisa mengantisipasi kerawanan-kerawanan yang sifatnya SARA.

"Kita menyayangkan kejadian itu," tegasnya.

Seharusnya pihak penyelenggara acara (pernikahan) yang melibatkan massa, sebaiknya berkoordinasi dengan lingkungan sekitaranya. Pemberitahuan kepada pihak RT dan Kepolisian.

"Harusnya sebelum acara ada informasi kepada RT (lingkungan) dan kepolisian agar terjamin keselamatannya," pungkasnya.