Di tengah bencana gempa bumi, masih saja ada kelompok tertentu yang memanfaatkan untuk meraih keuntungan dengan cara penyebaran kabar bohong atau hoax yang bertebaran di dunia maya.
- Dukung Rober-Adhe, Eks Bupati Karanganyar Bagikan Koleksi Pribadi
- Banyak Warga Datang ke Rumah Legislator Perempuan Ini Hampir Tiap Malam, Ada Apa?
- Workshop Jurnalisme Damai United Tractors Bicarakan Peran Wartawan Di Daerah Konflik
Baca Juga
Begitu ditegaskan Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP), Roysepta Abimanyu dalam disukusi polemik bertajuk "Lombok, Status Bencana dan Kita" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (25/8).
Bahkan ia menggolongkan gempa bumi Lombok menjadi salah satu bencana yang paling banyak diserang hoax. Informasi bohong yang tersebar berupa adanya gempa susulan dengan kekuatan besar, sehingga membuat para warga ketakutan. Ada juga hoax terkait penimbunan logistik bantuan.
"Ini hoaxnya (bencana Lombok) banyak sekali. Kalau di bencana lain paling hoaxnya ada gempa susulan tapi kalau di sini ini terus berkelanjutan," kata Roy.
Hal itu terbukti saat beberapa orang yang berhasil diamankan oleh Polda Nusa Tenggara Barat (NTB). Setelah ditelusuri, ternyata mereka menyebarkan hoax dengan tujuan untuk menjarah harta para warga.
"Bahkan kemaren Polda NTB menangkap penyebar hoax, yang ternyata komplotan maling," ujarnya.
Istana menghimbau kepada masyarakat Lombok dan sekitarnya agar tidak menelan informasi mentah-mentah. Untuk menghindari kerugian yang bisa terjadi.
"Oleh karena itu masyarajat jangan percaya begitu saja dengan kabar yang beredar, verifikasi dan hubungi hotline juga sudah ada," pungkas Roy.
- Atiqoh Ganjar Minta Warga PDI P Awasi Jalannya Pemilu, Bila Perlu Direkam!
- Bareng Koalisi KIM Plus, Gusti Bhre Antar Respati Ardi-Astrid Widayani Daftar ke KPU Solo
- Setia Berkoalisi di Pilkada Kudus Bersama Gerindra, Meski Golkar Diuntungkan Putusan MK