Sebanyak 1.165 lulusan Univeritas Dian Nuswantoro (UDINUS) Semarang pada Rabu (31/8) menjalani prosesi wisuda di Ballroom Rama Shinta, Patra Hotel and Convention Semarang. Dalam wisuda yang dipimpin langsung oleh Rektor UDINUS tersebut juga diumumkan beberapa nama lulusan dengan IPK tertinggi dan lulusan terbaik dari UDINUS.
- Meski Bukan Klaster Sekolah, Hendi Minta Evaluasi dan Skrining Terus Dilakukan
- Tak Hanya Perpustakaan Keliling, Komunitas Vespa di Batang Juga Sumbang Pakaian Pantas Pakai
- Lantik Pengurus Baru, Pergunu Batang Ajak Guru TPA Gabung
Baca Juga
Mahasiswa dengan predikat lulusan terbaik adalah Usamah Bin Laden yang merupakan lulusan dari program studi S-1 Teknik Elektro. Usamah dinyatakan sebagai lulusan terbaik dengan IPK 3,39 ini karena semasa menjalani pendidikan di UDINUS, dirinya membuat banyak karya inovatif yang ia ciptakan sendiri.
Selama empat tahun berkuliah di kampus yang berada di jantung Kota Semarang ini, anak keempat dari lima bersaudara ini berhasil menciptakan berbagai macam karya bahkan sudah banyak mengikuti berbagai kompetisi.
“Saya lulusan SMK dan memang sebelum kuliah di UDINUS saya sudah berwirausaha menciptakan sesuatu tapi hasilnya mentok, lalu saya kuliah di UDINU. Dari sini semua dosen membimbing dan memotivasi saya hingga akhirnya saya lebih berani dan berhasil menciptakan banyak karya,” kata Usamah, Rabu (31/8).
Usamah yang merupakan anak dari ayah yang berprofesi sebagai penjahit ini mengaku senang bisa memiliki kesempatan untuk kuliah di UDINUS melalui program BIDIKMISI UDINUS yakni program beasiswa bagi calon mahasiswa kurang mampu secara ekonomi namun memiliki potensi akademik yang bagus.
Selama empat tahun berkuliah di UDINUS, Usamah sudah menelurkan banyak karya inovasi hasil ciptaannya sendiri. Misalnya alat berbasis Arduino Internet of Thing (IoT) Medical Device De’Covid. Sebuah alat detektor dini covid-19 yang menilai saturasi oksigen dalam darah.
“Prestasi yang saya raih ini tidak lepas dari dukungan dan motivasi dari dosen dan juga mahasiswa lainnya, tentunya juga kedua orang tua saya,” ungkapnya.
Mahasiswa asli Kota Semarang kelahiran 21 Agustus 1998 ini memang sengaja mengambil jurusan Teknik Elektro di UDINUS karena semenjak belajar di bangku SMK dirinya sudah mengambil jurusan yang sama.
“Selama kuliah, ilmu yang saya miliki semakin berkembang, dengan mengikuti banyak kejuaraan non-akademik yang didukung oleh para dosen. Pasion saya memang di elektronik dan di Udinus passion itu bisa saya ubah menjadi usaha yang saat ini omzetnya mencapai Rp 70 juta perbulan,” pungkasnya.
- 401 Atlet Pencak Silat Pomprov Jateng 2022 Berlaga di Edutorium UMS
- Polres Wonogiri Siagakan 250 Personil Amankan Kelulusan SMA
- Satpol PP Minta PKL Patuhi Aturan Berjualan di Depan Sekolah