Seluruh jajaran Kepala Sekolah SMA/SMK dan SLB Negeri di Jawa Tengah diminta ketat dalam pengawasan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020.
- Sekda Rembang Fahrudin Ujian Doktor di UMS, Bupati dan Camat Jadi Suporter
- 5 Alumni FPP Undip Segera Dikukuhkan Jadi Duta Petani Milenial
- UMK Catatkan Prestasi Bergengsi Juara III LIKMI 2024 Inovasi Bidang Fashion
Baca Juga
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Jumeri, memerintahkan kepada jajarannya melakukan validasi dan verifikasi data seluruh calon siswa untuk menghindari adanya kecurangan.
"Kami minta seluruh jajaran lakukan verifikasi secara betul. PPDB tahun ini mekanismenya full online. Makanya verifikasi itu perlu," kata Jumeri, Selasa (23/6).
Jumeri mengaku dirinya sudah menerima banyak laporan terkait adanya ketidakjujuran pengisian data dalam aplikasi PPDB.
"Baik nilai rapor, surat keterangan domisili, kartu keluarga dan sertifikat kejuaraan yang digunakan untuk memenuhi persyaratan pendaftaran," ungkapnya.
Lebih jauh, Jumeri menghimbau, masyarakat yang merasa memalsukan data saat mendaftarkan anaknya, agar segera diperbaiki.
Kata dia, mereka yang mau memperbaikinya, tidak akan diberikan sanksi. Jumeri menegaskan setelah pengumuman PPDB dilakukan dan ditemukan adanya pelanggaran, maka penerimaan tersebut akan dibatalkan.
Menurutnya, integritas memang sangat ditekankan dalam proses penerimaan PPDB tahun ini.
"Kepada masyarakat luas, kami mengharapkan bantuannya untuk mengawasi dan melaporkan apabila ada indikasi kecurangan. Bantuan masyarakat itu kami harap dapat mewujudkan proses PPDB Jateng yang berintegritas," tutupnya.
- Kapolres Tegal: Bangun Karakter Sadar Hukum
- Dokter Aulia Risma Lestari Dapatkan Penghargaan Menkes
- Otodidak, Guru TK Asal Batang Sulap Bungkus Minuman Instan Jadi Tas